Sabtu, 18 Juni 2016

*Takdir Cinta Captain*
*****
Raffi Point Of View*
Tepat pada jam 00.30 dini hari aku dan istriku sampai di Rumah Bunda. Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama karena memakan waktu sekitar 18 jam , Dan disinilah kami berada di kamar ku yang bahkan sangat jarang sekali aku Tempati. Tadi saat kami sudah sampai di Loby Apartement tiba2 saja Gigi meminta untuk pulang ke rumah Bunda. Dia merengek seperti anak kecil dan membuat aku mengindahkan Keinginan nya itu.
sebenarnya aku bingung dengan sifatnya yang memang agak aneh. Dia akhir2 ini selalu manja , marah2 gak jelas , pelupa , gak suka Dandan dan mintanya aneh2. Saat aku bercerita kepada Mami katanya itu tanda2 kalo Gigi hamil dan Jujur aku bahagia mendengar pernyataan itu dari Mami daa besok aku akan membawa Gigi ke Dokter untuk memeriksa nya.
Saat sudah sampai di Rumah Bunda, Bunda tadi sempat kaget saat melihat kami ada di rumahnya. Aku juga sempat kaget tumben sekali Ayah dan Bunda ada dirumah biasanya mereka juga sibuj dengan pekerjaannya.
"Sayaangggg" teriak Gigi dari dalam kamar mandi, untung saja kamarku ini kedap suara , jadi tidak akan ada yang mendnegar teriakan nya. Ini salah satu sikap nya yang berbeda. Dia sering sekali kalau manggil pasti teriak walaupun pake embel embel Sayang.
"Iya kenapa?" Ucapku di balik pintu.
"Baju ku mana? Apa ada di kasur? Apa masih ada di Koper?" Tanyanya aku menghela nafas bukankah tadi dia sudah bawa ke dalam kamar mandi?
"Sayang bukannya tadi kamu udha bawa kedalem coba liat digantungan baju" ucapku
"Iya ada tapi bukan ini" aku mengernyit bingung. Dia yang memilih baju sendiri dan dia pula yang gak mau memakainya?
"Lalu mau pake baju apa sayang? Mau pake yang mana biar aku cariin" ucapku
"mau pake baju yang kamu pake sekarang!" Ucapnya, aku berjengit kaget apa2 an dia kenapa senang sekali membuat suaminya susah?
"Sayang ini baju kotor lagian kan udha ada baju kamu didalem kan?" Ucapku lembut. Dan astaga dia menangis? Kenapa dia sensitif sekali!
"Baiklah baik aku akan mengganti pakaian ku sekarang!" Aku pun bisa mendengar tawa cekikikannya dan aku pun bergegas mengganti kemeja ku ini dengan kaos polos hitam ku dan menyerahkan kemeja ku pada Gigi.
Setelah menyerahkan baju nya aku kembali berbaring diranjang dan aku mengarahkan kepalaku saat mendengar decitan pintu dan aku yakin pasti Gigi yang keluar dari kamar mandi dan Sumpah demi apapun saat ini aku ingin tertawa sekeras2 nya karena melihat pakaian Istriku.
Kalian tau Istriku memakai pakaian apa.? Dia memakai kemeja ku yang sangat kebesaran jika dipakai ditubuh nya yang agak mungil itu. Dia memakai celana pendek dan bahkan celana nya saja tertutup dengan Kemaja ku. Oh astaga ada ada saja tingkah istriku inii.
"Sayang kamu ngetawain aku? Kamu jahat!" Dan sukses itu membuat aku berenti dan beranjak dari tidur ku dan mendekat kearah Tempat istriku berdiri dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Nangis lagii
"Sayang aku gak ngetawain kamu kok" ucapku mencoba mendekap nya namun dia menepisnya. Akan susah untuk membujuknya.
"Boong tadi kamu ngetawain aku. Aku jelek? Ku udha gan cantik lagi? Kamu mau selingkuh? Kamu mau ninggalin aku?" Serentetan tuduhan yang sudah sangat biasa aku dengar dari mulutnya itu. Aku mengehela nafas dan menjauhkan tangannya yang menutupi wajahnya
"Enggak aku gak pernah mau ninggalin kamu. Kamu wanita yang berharga buat aku dan kamu juga yang udah bikin tempat dihatiku penuh tanpa tersisa. Cuma ada nama kamu gak ada yang lain percaya? Sekarang tidur ya" jelasku dan dia pun mengangguk aku pun langsung mengajak di untuk ke ranjang dan segera istirahat.
Huueeekkkk
Saat kami sudah ada di atas kasur tiba2 saja Gigi berlari ke Kamar mandi dan berusaha Menumpahkan semua apa yang keluar dari mulutnya namun yang keluar hanya lendir2 . Aku mengikutinya dan ikut memijat tengkuknya agar dia lebih mudah untuk mengeluarkan nya.
"Duh sayang kamu kenapa sih?" Ucapku khawatir sambil terus memijat tengkuknya. Setelah Gigi membersihkan nya dengan air aku pun langsung mengajaknya untuk kembali ke Kamar.
"Masuk angin kali ya Ffi" ujarnya.
"Duh mau aku ambilin Minyak kayu putih?" Tawarku dan dia pun menggeleng , Gigi memelukku dan menyandarkan Kepalanya didada bidangku.
"Gak perlu Ffi em.. besok kamu flight?" Tanya nya dan Astaga! Aku sampai lupa kalau besok aku harus flight ke Malaka dan aku sudha janji tadi kalau aku akan mengantarkannya ke Dokter besok bukan?
"Em... ya " ucapku dan kurasakan gigi menghela nafas. aku tau Gigi pasti kecewa.
"jadi besok kamu gak bisa nganter aku pergi ke dokter?" Tanya nya mendongakkan wajahnya menatapku dengan tatapan memohon. Aku jadi tidak tega untuk meninggalkannya.
"Sayang dengerin aku , Aku kan Flight nya berangkat Sore jadi siang aku masih bisa anter kamu yakan? Aku kerja buat kamu buat anak2 kita kelak , kalau aku gak kerja mau dikasih makan apa Istri sama anak2 aku nanti? Kamu mau kalau ada Berita Seorang Captain pilot yang ganteng luar biasa tidak pernah menafkahi istrinya. Kamu mau ada berita gitu?" Ucapku dan Kulihat Gigi terkekeh mendengar ucapanku.
"Kamu mah ada2 aja , yaudah gak ppa besok siang kamu anterin aku dulu ya?" Ucapnya dan aku pun mengangguk.
"Iya sayang yaudah sekarang tidur ya?"
Aku dan gigi pun akhirnya tidur dengan Gigi yang bersandar nyaman dalam pelukanku dan aku yang memeluknya erat. Sumpah demi apapun aku tidak akan pernah meninggalkannya dan aku juga tidak akan pernah menyakitinya. Hukum aku jika aku sampai menyia2 kannya.
*****
Nagita Pov.
"Jadi kamu gak bisa nganter aku?" Ucapku dengan tatapan memohon. Bagaimana bisa, Bukannya semalam raffi berjanji untuk mengantarkan ku ke dokter sebelum dia berangkat flight?
"Sayang mau gimana lagi ternyata Penerbangannya siang , yang sore itu yang flight ke Ambon. Aku minta maaf sayang" mataku memanas , bukan aku bukannya marah atau gimana sama raffi aku hanya ingin jika ini memang kabar bahagia dari dokter aku mau dia ada disampingku itu saja. Aku egois? Memang aku egois aku ngerti pekerjaan suamiku.
Satu tetes
Dua tetes
Tiga tetes
Air mataku mengalir bahkan menjadi sekarang mengalir deras, Raffi duduk dihadapanku menghapus air mataku. Dia tampan sekali memakai seragam Captainnya. Aku jadi merasa kasihan.
"Yaudah gak ppa aku bisa pergi sendiri" ucapku mengusap pipinya sayang.
"Jangan sendiri dong sayang, ajak pita ya kamu jangan pergi sendirian" ucapnya dan aku pun mengangguk dan memeluknya. Rasanya akhir akhir ini aku ingin sekali bermanja2 ria dengan suami tampanku ini. 4 hari tanpa nya nanti aku pasti akan sangat sulit untuk tidur.
"Yaudah aku anter yuk " ucapku mmenghapus air mataku dan menyeret kopernya sedangkan Raffi menggandeng tanganku dan yang satu lagi membawa topi kebanggaannya.
"Kamu udah telvon pita?" Tanya nya dan aku pun mengangguk smmbil kita memasuki mobil.
"Udah dan kita akan ketemuan di Bandara" ucapku menyandarkan kepala ku di dada bidangnya saat kami sudha memasuki mobil jok dibelakang.
"Kok dibandara? Emang pita ngapain kebandara?" Ucapnya aku menggedikkan bahuku tak tau aku memeluknya erat dan mencium dadanya sayang.
"Kamu kalau udha disana hati2 ya jangan lupa makan , istirahat , satu lagi jangan pernah tertarik untuk melirik bule2 disana dan jangan pernah ngliatin orang yang pake baju kekurangan bahan. jaga hati kamu untuk aku , jaga mata kamu untuk aku , jaga tubuh kamu untuk aku , jaga smeuanya untuk aku" ucapku panjang kali lebar.
"Pasti sayang"
****
Aku dan Raffi memasuki Bandara. Aku perhatikan semua mata sedang mengamati kami , aku liat ada tatapan kagum , dan juga tatapan kelecewaan? Ya mungkin kecewa bagaimana tidak Captain yang katanya Dingin , berkarismatik ini memasuki bandara dengan tangannya yang tak pernah lepas dari pinggangku?
"Nagita Istrinya captain Handsome" teriak seseorang dan 1000% aku pastikan itu pasti suara sahabatku siapalagi selain Pita aku dan Raffi menoleh ke asal suara dan benar saja Pita sedang berjalan ke arah kami dan Wait! Indra? Pita bersama Indra dengan Tangannya menggenggam erat tangan Pita.
"Hay Captain bagaimana honeymoon nya lancar?" Tanya Indra sembari salaman dengan Raffi ala ala laki2.
"Lancar dan aman" ucap raffi
"Sayang , aku masuk ya kamu nanti kabarin aku ya, aku sayang kamu" Raffi mencium kening lu dan memelukku erat.
"Aku juga sayang kamu , lebih" ucapku mengeratkan pelukan. Lalu raffi pun masuk kedalam bersama Indra lalu aku dan Pita pun segera pergi ke dokter.Bos e!!,!,
****
"Bagaimana dok?" Tanyaku pada dokter Febri.
"Selamat bu dirahim ibu sedang tumbuh jagoan anda" ucap dokter febri , mataku terbelalak sempurna. Apa aku salah dengar? Tidak aku tidak mungkin salah denger bukan? Terima kasih tuhan
"Sa...saya hamil dok?" Ucapku dan di angguki oleh dokter febri.
"Alhamdulillah Gi lo hamil" Pita langsung memelukku dan saat itu juga air mata kebahagian ku jatuh tanpa aba2
Raffi aku hamil , dirahimku ada anak kita yang sedang tumbuh Ffi. Sayang aku tunggu kamu pulang. Ucapku dalam hati
"Gue hamil Pit?" Ucap ku parau
"Iya lo hamil selamat ya , raffi pasti seneng denger berita inii" ucap pita dan akupun mengangguk.
"Ibu tolong jaga kandungannya jangan terlalu capek, dan jaga kesehatannya" ucap dokter febri
"Terima kasih dok saya permisii"
****
Hari ini Raffi akan pulang dan aku juga sudha bersiap untuk menjemputnya. Aku sengaja tidak memberitahukan padanya aku ingin memberikan surprise kepada suamiku.
"Sayang kita jemput daddy yaa" ucapku mengelus perut ku yang masih rata.
"Sayang kamu mau jemput Raffi?" Tanya bunda saat aku turun ke bawah
"Iya bun, gigi berangkat dulu ya kayaknya 30 menit lagii pesawatnya landing bun" ucapku mencium punggung tangan bunda.
"Hati2 ya sayang jagain cucu bunda disini" ucap bunda sembari mengelus perutku dan aku pun mengangguk.
Aku pun langsung memasuki mobil dan mang didit pun mengantarku ke bandara . aku sudah tidak sabar ingin cepat cepat bertemu dengan suamiku tercinta.
Akhirnya aku sampai juga di bandara aku memasuki banda dengan senyum yang tak pernah luntur dari sudut bibirku. Aku menyipitkan mata saat melihat lelaki tampan dengan Seragam captainnya sedang tersenyum kearahku.
"Hay sayang aku kangen" rengek suamiku dan memelukku erat.
"Aku juga kangen sayang,"
"Kamu kok sendiri gak sama pita?" Ucap Raffi dan aku pun menggeleng
"Aku gak sendirii aku berdua kok" ucapku Raffi mengedarkan pandangannya mencari siapa yang bersama ku aku tersenyum geli dan menangkup wajahnya agar berhenti celingukan.
"Sayang, kamu ngapain cari kesana kesana orang aku disini"
"La tadi katanya kamu berdua sama siapa? Oh kamu sama bunda? Apa sama siapa sayang?" Aku terkekeh melihat kebingungan suamiku.
Aku menggenggam tangannya dan mengarahkan tangannya keperutku.
"Aku bersama dia" Ucapku dan Raffi dia terlihat begitu bingung dan juga kaget.
"Ka .. kamu hamil??" Aku mengangguk dan sedetik kemudian aku sudah berada dalam pelukannya.
"Alhamdulillah, hay sayang baik2 disana ya jangan buat Mommy susah okey" aku terkikik geli saat raffi berjongkok dihadapanku hingga posisi nya sejajar dengan perutku dan seolah olah sedang berbicara dengan anakku.
"Udha kita pulang yuk" ajakku
****

Kamis, 16 Juni 2016

*Takdir Cinta Captain*
****
Nagita Pov.
Tiara! Kenapa ada rasa tidak suka saat Raffi menyebutkan nama itu? Entahlah, aku juga tidak tau mungkin karena masa lalu nya bersama Raffi yang membuat aku sedikit muak mendengar namanya. Stop Gigi! Aku tidkk boleh seperti itu biar bagaimana pun dia hanya seorang Mantan dari Suamimu!
Entahlah apa yang aku liat dari sini Pemandangannya yang begitu indah tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan itu semua fikiran ku teringat percakapanku bersama Chiko Siang tadi.
*Flashback On
Aku , Jane dan juga Chiko saat ini sedang berada di Cafe dekat apartement katanya Raffi akan menyusul karena dia sedang ada urusan bersama Teman seorang Captain disini. Ini adalah hari terakhir aku dan Raffi berada di Hawaii , kita bertiga ngobrol sambil menikmati minuman kita masing2.
"Eghem, Chiko" panggilku. Aku hanya ingin menanyakan apa yang mengganjal dihatiku selama ini.
"Ya ada apa kak?" Aku menatapnya.
"Em apa aku boleh menanyakan sesuatu?" Aku berusaha bersikap sebiasa mungkin. Apapun jawabannya nanti aku harus bisa menerimanya Toh sekarang Raffi adalah Suamiku. Dan selamanya akan menjadi Suamiku, Nagita.
"Silahkan kak, kau ini seperti sama siapa saja Ribuan pertanyaan pun akan aku jawab kalo aku sanggup" ucapnya menyengir. Aku hanya tersenyum tipis.
"Em dulu Raffi dan Tiara apa pacarannya lama?" Tanyaku menatapnya kulihat Chiko berdehem.
"Setau ku ya lama kak, emang kenapa kak?" Tanya nya. Aku menggeleng.
"Tidak, em apa kau tau kenapa Raffi dan Tiara memutuskan hubungan mereka? " tanya ku. Sebenarnya aku sudah pernah dengar cerita ini dari Mami tapi aku hanya ingin lebih tau lagi.
"Setau ku karena dulu Kak Raffi bekerja apa saja asal mendapatkan uang dan tidak pernah meminta pada Orang tuanya. Dan Tiara malu punya pacar kayak Kak Raffi. Aku pernah menasehatinya waktu itu kalau Tiara hanya mengincar Hartanya tapi Kak Raffi tak pernah mau mendengar Nasehatku sama Mami. Yang Kak Raffi tau hanya Membuat Tiara bahagia dengan kemewahan. Kak Raffi mah udha mandiri dari dulu. dan saat Tiara tau pekerjaan Kak Raffi dia langsung mutusin Kak Raffi dan pacaran sama Orang Lain yang lebih kaya. dan saat itu dengan cara apapun Kak Raffi berusaha untuk meminta tiara agar kembali lagi bersamanya. Kak Raffi pacaran sama Tiara berani membantah orang tua, berani melakukan apapun asal Tiara bahagia dan Tiara mau bersama lagi sama Dia. Hingga akhirnya dia putus asa karena Kak raffi tau kalau Tiara berhubungan yang tidaa semestinya dengan pacarnya kala itu. Sifatnya yang ramah , baik , hangat , penyayang berubah 180° Dia menjadi seorang lelaki yang Dingin, Cuek , Dan gak percaya lagi sama Yang namanya perempuan" jelasnya yang membuat aku sediikit tercengang. Aku tidak berniat untuk memotong penjelasannya.
"Dan sejak saat itu dia fokus sama Impiannya. Sekolah penerbangan di Amsterdam untuk meraih Cita2 nya sebagai seorang Captain. Menjadi Captain yang disegani disana dan sangat berpengaruh disana hingga akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke maskapai di Indonesia."
"Kalo soal perjodohannya bersama ku?" Tanya ku
"Soal perjodohan? Yang aku tau Dia sama sekali tidak mau menerima perjodohan itu karena menurutnya semua wanita sama hanya ingin hartanya dan ketenarannya saja. Emm...."
"Tidak papa jelaskan saja , aku hanya ingin tau chiko apa kau tidka mau menjelaskannya padaku?" Tanya ku
"okey! Kak Raffi menerima perjodohan ini karena Mami Popon. Karena mam popon yang selalu menyayangi Kak Raffi. Dan dia akhirnya mau menerima perjodohan nya sebenarnya aku juga tidak tau emm mungkin dia Terpaksa kala itu. Dan selebihnya aku tidak tau"
"Dan dia bertemu lagi sama tiara dan dia menjalin hubungan lagi dibelakangku saat dia sudah sak menjadi suamiku. Aku mencoba untuk seperti tidak pernah terjadi apa apa aku hanya ingin Raffi menyadari kalau yang dia perbuat itu salah. Dia bersikap dingin pdaku , cuek padaku dan tidka pernah menganggap aku ada aku bisa terima itu semua" tambahku dengan air mata yang menumpuk di pelupuk mataku. Memory ku tertarik kepada kejadian waktu itu di caffe kalian masih ingat kan? Betapa sakit nya hatiku waktu itu. Tiba2 saja dadaku sesak jika mengingatnya berpelukan dengan tiara.
"Dan aku yakin dia sekarang sudha berubah dia sudah mencintaimu kak, percayalah! Mungkin dia waktu itu khilaf dan aku yakin dia sangat mencintaimu , dan kau sudah berhasil mengembalikan sifat aslinya ! Aku mohon tetaplah bersama nya aku hanya ingin dia bahagia dna merasakan cinta yang tulus darimu." Ucapnya, aku menghela nafas kasar. Jujur aku sangat lah mencintai suamiku. Aku juga sudah merasakan ketulusannya padaku. Cara nya mencintaiku , caranya menyayangiku , caranya yang selalu membuat aKu bahagia. aku bisa merasakannya!
"Tapiii,,," entahlah sebenarnya masih ada satu masalah lagi, Soal perjanjian satu tahun. Apa itu masih berlaku?
*Flashback Off
Aku berjengit kanget dan Pikiranku pun tertarik kembali dari kejadian tadi siang saat tangan kekar milik suamiku melingkar sempurna di Perut rataku. Aku hanya diam mengelus tangan nya lembut .
Kurasakan Raffi memelukku erat dan mencium pundakku yang terekspose bebas. Aku membalikan badanku dan kulihat dia sedang tersenyun tulus padaku.
"Kenapa disini? Kita beres2 yuk? Besok kita pulang pagi" ucapnya dan aku hanya bisa mengangguk sembari tersenyum.
"Ffi"
"Ya"
"tiara"
"Sayang, kamu gak usah mikirin tentang Tiara lagi. kita peru fokus sama keuarga kita aja ya"
"Tapi,," Raffi meletakkan jari telunjuknya di bibirku. Aku mengerucutkan bibirku membuat dia terkekeh.
"Bukannya aku telah menjelaskannya semuanya? Dia hanya masalalu ku dan masa depanku adalah kamu. Kamu prioritasku apapun akan aku lakukan asal kamu bahagia. Jadi jangan pernah bicarain lagi ttg Tiara. " ucapnya
"Okey. Tapi satu lagi ffi" ucapku
"Apa lagi sayang?"
"Soal surat satu tahun?" Ucapku menatap matanya tajam
"Lupakan itu kesalahanku kemaren saat ini aku ingin hidup bersama mu bukan untuk satu tahun tapi untuk selamanya sampai mau memisahkan kita dan sampai rambut kita memutih. Jadi lupakan itu. Dan kita akan hidup selamanya. apa kamu mau hidup selamanya bersamaku?" Tanyanya
"Kenapa enggak?" Aku langsung memeluk raffi erat dan menenggelamkan wajahku di dada bidangnya menghirup aroma musk kesukaan ku darinya.
"ihh bau, mandi gih" ucapku menutup hidungku. Entah kenapa aku tidak suka ." ucapku
"Aku baru saja mandi sayang dan kau meminta aku untuk mandi lagi?" Ucapnya bingung.
"Yaudah ganti baju aja sana" ucapku
"Sayang kenapa ganti baju lagu ini masih harum kok biasanya juga kamu suka sama aroma tubuh ku." ucapnya Bingung.
""Udah sana kamu ganti baju. Oh kamu gak mau ganti baju? yaudah malam ini tidur disofa lagi." Sungutku kesal.
"Iya iya aku ganti baju sayang" raffi pun langsung mengganti baju.
"Nih udah" ucapnya aku pun menatapnya ihh aku melihatnya jijik kenapa dia pakai pakaian seperti itu.
"Ihh sayang kamu kok pake baju Hijau. Ahh gak suka" rengekku. Raffi mengernyit bingung. Aku saja bingung.
"Ganti lagii"
"Ya , cepet sana ganti" raffi pun mengganti bajunya. Dan aku membelalakkan mata saat dia kembali dihadapanku.
"Alay" ucapku mengomentari
"apa?"
"Kamu alay pake baju pink gitu kaya alay alay di tivi" ucapku menatapnya jijik
"Kamu yang aneh. Gak biasanya kamu gak suka sama parfum aku"
"Ihh kamu gak ganteng lagi deh ffi kayaknya bukan bajunya yang jelek tapi kamunya yang dekil" ucapku
"Jelek? Dekil?" aku menatapnya sambil mengangguk.
"Terserah deh. kamu mah hari ini aneh banget sih sayang kamu kenapa?"
"Aku juga gak tau , kamu malam ini jangan tidur di kasur tidur disofa" ucapku
"Apa?"pekiknya.
*****
entah Kenapa aku tidur tidka bisa nyenyak malam ini. Ku meraba kesampjng mencari tubuh suamiku agar aku bisa tidur. tiba tiba saja aku pengen dipeluknya. Namun aku tidak menemukan tubuh suamiku. aku membuka mataku dan ternyata raffi tidur disofa.
Mataku memanas kenapa rafgi tidur disofa apa dia tidak mau tidur berasama ku lagi? Apa dia udha gak cinta aku lagi? Air mataku luruh begitu saja tanpa aba aba. aku menangis sesenggukan hingga kulihat raffi mulai membuka matanya.
"Hey sayang kenapa nangis?" Raffi menghampiriku dan menghapus air mataku aku menepis tangannya.
"Kamu udha gak cinta lagi sama aku? Kamu gak mau tidur lagi sama aku?" Ucapku dan raffi pun menggeleng.
"Enggak sayang bukannya tadi kamu yang minta aku buat tidur di sofa?" Aku mengernyit bingung. Emang iya aku menyuruhnya untuk tidur disofa? Kurasa aku tidak menyuruhnya.
"Enggak aku gak nyuruh kamu."
"Yaudah iya iya terus kamu mau apa?"
"Aku mau tidur dipeluk sama kamu" ucapku manja dan raffi pun mengacak rambutku.
"Dengan senang hati istrinya captain yaudah ayo" akhirnya aku pun bisa tidur juga dengan adanya suamiku disampingku.
*****-

Sabtu, 11 Juni 2016

*Takdir Cinta Captain*
‪#‎part23‬
*****
Nagita Point Of View.
Tak tega rasanya melihat Raffi harus tidur di sofa ya walaupun bisa dibilang sofanya memiliki ukuran yang sedikit luas tapi tetap saja aku merasa kasihan. Sesekali ku liat ia mengganti posisinya kekanan dan kekiri kurasa ia tak nyaman dengan tidur disofa. Maafkan aku sayang.
Sampai semalam ini aku masih terjaga dalam tidurku. Jujur aku tidak bisa tidur pikiran ku melayang dimana saat aku mengatakan hal bodoh yang sangat bertentangan dengan Hatiku. 'CERAI'? Kata apa yang aku katakan waktu itu bukankah aku sudah berjanji jika dalam keadaan apapun aku akan tetap berada di samping nya? Tapi kenapa aku harus mengatakan hal Bodoh seperti itu? Ya Tuhan maafkan aku, Raffi aku harap kamu tidak menyanggupi keinginan ku itu , aku hanya terbawa emosi saja saat itu.
'Kalau kamu tidak mau berjuang untuk mempertahankan Rumah Tangga kita , biarkan aku berjuang sendirii'
Aku menetesman air mataku, Mami maafkan aku yang telah mengatakan CERAI kepada Raffi aku telah mengingkarii Janjiku padamu. Tapi aku yakin Raffi tidak akan melakukan itu. Aku bodoh! Kenapa aku bisa bicara seperti itu?? Aku istri durhaka.
"Hey sayang kamu belum tidur?" Suara itu berhasil menyeret kembali kesadaran ku. Suara itu aku hafal suara itu Raffi suami yang sangat aku Cintai. Sejak kapan dia ada disampingku?
"Kau kenapa? Kamu menangis? Ya tuhan, sayang kanu kenapa? Hey?" Raffi menangkul wajahku dengan tangan halusnya, kedua ibu jarinya menghapus air mataku. Aku menatap mata hitam legam nya, tatapan yang meneduhkan. Aku semakin merasa bersalah.
"Aku tidak papa" ucapku lirih. Tapi kenapa terdengar Ketus? Ya tuhan kenapa setiap kali aku menatap Mata hitam legam itu terbayang saat Raffi dan Tiara.... arghh apa kalian tanya aku cemburu? Jawabannya adalah YA . Kalau boleh aku Egois sekali saja aku ingin Raffi menjauhi Tiara, Tika dan wanita wanita yang menggodanya. Dia milikku daa selamanya akan menjadi milikku NAGITA PRISILLIA AL FAKHRIZI!!
"Yasudah biar ku bantu kau tidur cepat sudah larut malam katanya besok mau pulang" Raffi menarik selimut hingga menutupi tubuhku sampai sebatas Leher. Perhatian sekali suamiku ini. Maaf , Maaf kan aku sayang.
"Selamat malam" Raffi mengecup keningku lama dan dalam, aku menutup mataku saat merasakan Bibir tipis itu menempel sempurna di Keningku. Raffi pun kembali melangkah ke Sofa tiba tiba saja tanganku menahannya. Hingga dia membalikkan badannya menatapku.
"Kenapa?" Tanyanya. Bodoh! Bukannya aku sedang marah padanya? Tapi kenapa aku menahan tangannya? Jantung ku ada apa dengan jantungku aku bahkan tidak punya riwayat penyakit jantung tapi kenapa sekarang jantungku berpacu 2x lipat lebih cepat? Aku melepaskan tanganku dari lengannya. Aku tergagap , grogi daannn aku maluu.
"Makasih" ucapku seketus mungkin lalu menyembunyikan wajah meronaku di balik selimut, kudengar Raffi terkikik, ah betapa malunya aku?? Ku tajamkan pendengaranku saat langkah kaki Raffi mendekat kearahku bukan ke arah sofa. Dan ranjang ini sedikit bergerat aku yakin Raffi sedang naik ke ranjang ini. Aku merasakan Raffi ikut menarik selimut dan mendekap tubuhku dari belakang hingga punggungku menempel sempurna di dadanya. Lagi2 jantungku berbuat ulah.
"Kalau mau minta ditemenin tidur bilang aja, gak usah malu , sama suami sendirii" Raffi kau sudah melunturkan semua kemarahanku dengan sikap manismu itu. Aku tersenyum tipis. Raffi menarik bahuku untuk menghadapnya.
"Pipimu merona sayang , ahh imuttt" Raffi mencubit pipiku tanpa ampun.
"Aww" aku menangkis tangannya yang masih asih mencubit Pipiku. Ahhh dasar Pipi Bodoh kenapa harus merona seperti itu? bikiin malu.
"Maaf maaf udah tidur aku akan menemani mu saat nanti kau sudah tertidur aku akan pindah ke Sofa lagii, kau kan sedang menghukumku" aku menggeleng cepat saat mendengar perkataan lirih Raffi. Aku tidka mau Raffi tidur di Sofa aku hanya mau Raffi tidur disini menemaniku!
Aku memeluknya erat sambil menggelang dalam pelukann ku. Raffi langsung membals pelukanku erat. Hangat , nyaman , damai , wangi aroma yang selalu aku suka dari dia Musk. Sangat menenangkan.
"Tidur disini" ucapku tegas.
"Baiklah baiklah ternyata istri ku ini tidak mau aku tinggal tidur sendiri? Bahagianya aku bisa menemanimu tidur" aku memukul pelan punggungnya.
"Stop menggodaku atau kau akan tidur di Sofa!" Ancamku mempererat pelukanku padanya.
"Kau mengancamku tapi kau sendirii yang memelukku seerat ini sayang?" Aku menatapnya dan ahh kebodohan yang aku perbuat banyak sekali. Stupid Gigi! Aku reflex merenggangkan pelukanku
"ehh kenapa di lepas? Peluk aku yang erat dan aku juga akan memelukmu dan akan selalu menajagamu selamanya. Aku akan berhenti menggodamu sayang" aku tersenyum , Raffi menarim tubuhku agar lebih dekat dengannya dan mendekapku erat.
Kalau ini hanya mimpi tolong jangan biarkan aku bangun tuhan aku akan terus bertahan tidur agar aku tidka kehilangan moment seperti ini. Ehh Stupid Gigi ini nyata bukan Mimpi!
******
Raffi dia sebenarnya kenapa? Pagi2 sudah menghilang saat aku bangun aku menemukan Raffi sudha tidka ada disampingku bukankah semalam semalam kita tidur diranjang yang sama? Ahh lelaki itu buatku pusing katanya mau pulang ke jakarya tapi ini malah ngilang.
Aku memutuskan untuk mandi. Setelah selesai mandi aku memakai pakaianku dan memasukkan pakaian ku dan Raffi kedalam koper. Aku memakai drees pastel se lutut tanpa lengan dan merias wajahku dengan bedang agak sedikit tebal untuk menutupi bekas tamparan yang dilakukan oleh Tika. Wajahku sudah seperti Cabe cabean memakai bedak setebal ini. Aku tidak suka memakai make up setebal inii. Raffi dia banyak sekali pakaiaanya hingga tidak muat di Koper. Kita hanya membawa satu koper dan itu berukuran sedang. Ahh terserah lah mungkin akan aku tinggal beberapa baju kita di apartement ini.
Saat aku sedang asyik memasukkan pakaian nya ke koper aku berjengit kaget saat sepasang tangan kekar itu memeluk ku dari belakang.Raffi aku snagat hafal dengan aroma tubuhnya. Aku membalikkan badanku tersenyum padanya tapi sedetik kemudian senyumku luntur begitu saja saat aku melihat wanita yang sudah menampar ku ada dibelakang kami dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hey sayang kamu kenapa?" Raffi meraih wajahku dan aku segera menepis kasar tangannya. Mood yang tadinya Sedang bagus2 nya sekarang mood ku kembali drop!
"Jangan sentuh aku" aku kembali menyibukkan diriku dengan pakaian pakaian yang ada di depanku ini. Raffi kembali memelukku dan mencium bahu ku yang terekspose karena aku memang menggunakan dres tanpa lengan.
"Aku mau memberitahumu sesuatu dan bisakah kamu mengjentikan aktivitasmu dulu?" Aku menatapnya jengah
"Apa?" Tanyaku singkat. Menatap wanita itu dengan marah. Marah? Tidka aku tidka marah aku hanya kecewa saja. Dia terlihat sangat lugu namun sayang sifatnya tak selugu kelihatannya.Ck
"Hy good morning Couple fenomenal Romanyunan mulu kalian berdua. Kak sudha aku siapkan semuanya" aku terkekeh geli mendengar suara sepupu Raffi itu Chiko dia datang dengan Tunangannya Jane. Heboh sekali dia.
"Morning too hy Jane." Sapaku kepada Jane dan meninggalkan Raffi yang entah mau mengatakan apa. Aku langsung memeluk Jane.
"Are you okey Gi?" Tanya Jane aku mengangguk dan tersenyum
"I'm fine!"
"Kak sekarang" kulihat Chiko memberi kode mata pada Raffi , Raffi pun mengangguk dan berjalan kearah sofa dan meminta kami untuk duduk di sofa dan Chiko meletakkan laptop di meja. Aku mengernyit bingung. ada apa ini?
"Sayang sini" Raffi mengintupsi ku untuk duduk di sampingnya dan akupun menurutinya.
"Lihat" Raffi menunjuk kearah Laptop. Aku membelalakkan mata darimana Raffi mendapatkan video ini? Video dimana Tika yang Sedang menampar ku di Hotel malam itu?? Aku menatap Raffi , kulihat Rahangnya mengeras , matanya menyiratkan kemarahan dan menatap dingin kearah orang yang duduk di depan nya yang sedang gelisah.
"Ra..Raffi" panggilku lirih. Raffi tidak menatapku tatapannya masih terfokus pada wanita itu dan oh tuhan apa yang akan dia lakukan saat ini?
"Raffi aku..aku tidak papa em Ti..Tika kau bolh keluar" ucapku memeluk lengan Raffi mencoba untuk menenangkan nya.
"aku tidka menyuruhmu untuk mengusir dia dan kau akan lihat apa yang akan ku perbuat kepada orang yang telah berani beraninya melukai istriku." Ucapnya tajam. Semengerikan inikah jika ia sedang marah?
"Ffi. aku tidak papa lihat aku baik2 aja" aku menangkup wajahnya agar menatapku dan tatapan yang tadinya tajam , dingin sekarang sudha kembali melunak dan sangat meneduhkan.
"Kau jangan bohong aku tau wajahmu memar bukan? Karena di tampar oleh pramugari sialan ini. Semalam aku berusaha mengontrol amarah ku saat melihat wajahmu memar dan saat ini pagi ini aku akan meminta keputusanmu."
"Keputusan? Keputusan apa??"
"Pecat dia atau memaafkan dia" Aku menelan ludahku susah payah. Keputusan macam apa ini? Aku menatap Tika yang sedang duduk dengan gelisahnya keringat dingin bahkan sudha mulai mengucur didahi nya.
"Emm aku.. Ffi" aku merengek mencoba membujuk raffi agar dia tidak mendesakku. Tapi usahaku sia sia.
"Katakan keputusanmu hidupnya bergantung padamu" aku menghela nafas dalam. semoga keputusanku saat ini yang terbaik.
"Ak..aku memaafkan mu tapi kalau aku boleh minta emm aku aku mau kau tidak lagi flight bersama suamiku. Dan kau bisa memilih team lain. boleh?" Aku menatap Raffi dengan tatapan memohon. Bagaimanapun juga aku ini manusia tuhan saja maha pemaaf masa umatnya tidak. Aku hanya ingin dia pindaa team aku tidak mau menghentikan jalan rezeki orang. dengan dia pindah team dari team Raffi setidaknya membuat aku lebih tenang karena aku tau Tika menyukai suamiku. Raffi
"Huft. Baiklah aku terima keputusanmu sayang. dan kau kau boleh keluar dari team ku dan jangan pernah kau sakiti lagii istriku." Ucapnya garang. oh suamiku caramu menjagaku kejam sekali. tapii aku suka :)
"Te..terimakasih captain. miss maaf kan saya "
"Ya kau tak perlu minta maaf kita bisa jadi teman "ucapku membalas pelukan Tika.
"Sayang" panggil Raffi aku hanya mencibikkan bibirku saja.
"Saya permisi miss , captain " Tika pun keluar dari apartemen aku langsung memeluk Raffi Erat .
"Nah sekarang masalah kalian dengan tika suka selesai hanya urusan kalian dengan Tiara yang harus di selesaikan." Mendengar Chiko mengatakan tentang tiara aku langsung melepaskan pelukanku namun raffi menahan dan memelukku erat.
"Kita selesaikan honeymoon kita dulu" aku memukkul manja dadanya.
"Okelah kak gue pulang ya" pamit Chiko
"Silahkan pulang dan makasih bantuannya adikku" Raffi menepuk pelan bahu Chiko
"Jane nanti sore kita jalan2 ya " ucapku pada Jane ..
"Bukannya nanti kamu pulang ke jakarta?
"Tidam jadi kita masih ada 2 hari disini " sela Raffi dan ya mungkin kita akan menyelesaikan masalah kita dengan tiara. jujur aku bimbang dan sangat muak jika harus bertemu dengan tiara bukan nya apa aku hanya takut jika raffi jatuh lagi kedalam pelukan tiara. karena yang kudengar cerita dari mami bertahun tahun Raffi menjomblo karena ditinggalkan tiara. semoga itu tidka terjadi . raffi milikku dan selamanya akan jadi milikku.SELAMANYA!
*****

Selasa, 07 Juni 2016

*Takdir Cinta Captain*
‪#‎part22‬
****
Hy Hy readers kesayangan gue , selamat puasa yak , semoga lancar puasanya semoga berkah 😃😃 Gue minta maaf ya jika adanperkataan atau perbuatan yang bikiin kaliian kesel hehe 😁😁 Udah nungguin Cerbung gue gak nih? Kalo gue lanjut bakal di like sama koment gak nih? Serius ya di like sam dikoment... gak terima koment NEXT loh .. 😂😂😂
*****





• Happy Reading Gaess ....





author Pov.
malam inii Gigi sudah siap dengan dandanannya Dress Pink soft selutut tanpa lengan menjadi pilihannya malam ini. Sebenarnya dia juga bingung kenapa Raffi mengajaknya pergi malam ini? banyak pertanyaan dan kemungkinan yang Gigi pikirkan tapii Gigi memilih diam karena mengingat Raffi yang masiih bersiikap diingiin padanya.
"Sudah siap?" Tanya Raffi dibelakang Gigi membuat Gigi menoleh ke belakang menghentikan aktivitasnya memakai high heels nya.
Gigi terpaku melihat Ketampanan suaminya. Celana panjang , dengan kemeja dan juga Jas yang sangat pas di tubuhnya. Kenapa Raffi Rapi sekali? Sebenarnya dia akan membawa nya kemana??
"Sudah siap?" Tanya Raffi sekalii lagii karena Gigi diam tanpa menjawab pertanyaannya. Gigi pun tersadar dan mengalihkan pandangannya untuk memakai high heels nya kembali.
"Sudah, emm tapii"
"Tapi? Tapi kenapa?" Raffi menatap Gigi bingung. Dahinya berkerut menunggu jawaban Gigi
"Tapi kamu akan membawaku kemana? Kamu begitu Raffi sedangkan aku, bagaimana jika nanti kau membawa ke tempat yang tidak sesuai dengan pakaianku. " ucap Gigi menundukkan wajahnya. Raffi tersenyum tipis bahkan amat tipis.
"Tidak Papa sekarang kita berangkat" Raffi langsung menggandeng tangan Gigi. Gigi yang tersentak pun langsung menghentikan Langkah nya dan raffi pun ikut menghentikan langkahnya.
"Sebentar Tas dan handphone ku " Gigi langsung menyambar tas juga handphone. Lalu pasrah tangannya di gandeng raffi menuju mobil.
Didalam perjalanan pun mereka sama sama diam, tidak tau apa yang akan mereka bicarakan , dalam beberapa inii keadaan mereka yang saling tidak bertegur sapa membuat mereka Kikuk. Hingga Raffi menghentikan mobilnya di pelataran Hotel berbintang di Hawaii inii. Gigi menatap Takjub bangunan di depan nya sangat mewah bangunan di dominasi warna putih dan biru. Gigi menatap Raffi tak mengerti sedangkan Raffi menatap Gigi dengan senyum kecilnya
"Kamu bawa aku kesini? Untuk apa?" Tanya Gigi , Raffi menghiraukan ucapan Gigi dan langsung turun memutari mobilnya dibagian depan dan membukakan pintu untuk Gigi.
"Turun.!" Gigi langsung menerima uluran tangan Raffi , Raffi menutup pintunya dan menggandeng Gigi masuk kedalam setelah memberikan kunci mobilnya kepada penjaga untuk memarkirkan mobilnya.
"Raffi" Gigi menghentikan langkahnya Raffi menatap Gigi, sepertinya Gigi butuh penjelasan , Raffi menghembuskan nafas.
"Aku membawamu kesini karna kita akan menghadiri acara pertunangan Chiko sama Jane" jelas Raffi yang membuat Gigi mengangguk paham. Melirik sebentar pakaiannya yang sepertinya tidka terlalu buruk untuk datang keacara pertunangan.
Raffi kembali menggandeng tangan gigi menuju ke ballroom hotel yang sudaa disulap sedemikian rupa, Raffi terus mengajak Gigi berjalan hingga berhenti di depan Kedua manusia yang bertunangan malam inii.
"Congrats bro , cepet nikahi jangan diangguriin mulu" ucap Raffi memberi selamat pada Chiko dan Juga Jane.
"Pasti kak tunggu saja undangannya dan kau sebaiknya cepat selesaikan masalahmu dengan istrimu dan juga Tiara" bisik Chiko membuat wajah Raffi kusut seketika. Dia baru ingat kalau malam ini dia juga akan meluruskan semuanya.
"Congratulation Jane" ucap Gigi yang langsung memeluk Jane, jane menerima pelukan Gigi hangat, walau baru beberapa hari mereka kenal tapii mereka sudah sangat akrab.
"Yes, thank you Gi. Sudah baikkan dengan Raffi?" Gigi mengangguk iya dalam pelukannya. Seketika membuat tubuh gigi menegang , Jane langsung mengelus lembut punggung Gigi memberikan kekuatan
"Jangan bohong, aku tau dan aku yakin dia akan segera memperbaiki semuanya" ucap jane membuat Gigi mengeratkan pelukannya, Gigi menyusut air matanya yang sudah menetes dengan cepat agar tidka diketahui siapapun .
Setelah memberikan ucapan kepada Jane dan Chiko Raffi membawa Gigi Untuk berbaur dengan Tamu undangan yang sebagian besar Raffi mengenalnya karena sebagian besar inii adalah captain , pramugari dan juga Co Captain juga petinggi2 nyaa.
"Aku ambilkan minum dulu kamu tunggu disini" Bisik Raffi pada Gigi dan melangkah meninggalkan Gigi namun Gigi menahan Raffi.
"Raffi aku ikut , aku tidak mengenal mereka , aku hanya mengenal Jane dia saja sedang sibuk dengan tamu tamunya" ucap Gigi memelas , Rafgi mengedarkan pandangannya mencoba mencari teman wanita yang ia kenal untuk menemani Gigi. Hingga ia menemukan nya.
"Tika" panggil Raffi yang membuat wanita yang sedang asyik mengobrol dengan sesama pramugari menoleh.
"Kemarilah"
"Ya ada apa Captain?" Tika adalah salah satu Tim Raffi yang biasa ikut Flight bersama. Postur tubuhnya yang tinggi sangat cocok jadi pramugari. Gigi menatap Tika dari bawah sampai atas membayangkan jika setiap harinya Raffi dikelilingin wanita secantik dia apakah Raffi bisa menjaga hatinya? Gigi bergidik membayangkan nya.
"Tika tolong kau temani istriku disini aku akan mengambil minum" ucap Raffi , membuat Gigi menatap Raffi
"Baiklah captain" Raffi pun meninggalkan Gigi dan Tika lalu berjalan ke arah dimana minuman itu berada.
Sepeninggal Raffi Tiara menatap Gigi dengan Intens , Gigi merasa risih dengan tatapan tak suka padanya. Gigi menyibukkan dirinya dengan handphone ditangannya.
"Oh jadi inii Istri captain Raffi?" Ucap Tika Sinis. Gigi mengalihkan pandangannya lalu menatal Tika yang juga sedang menatapnya mengejek.
"Ya , kenapa?"
"Ternyata tidak terlalu cantiik , masih cantikan saya , bagaimana Captain seganteng Raffi bisa mau dengan anda?" Gigi tersenyum getir mendapat ejekan dari Tika. Dalam Hati ia sangat merasa direndahkan dengan perkataan Tika namun ia hanya ingin memperlihatkan bahwa dia wanita kuat.
"Maaf saya tidak butuh Perkataan itu dari anda" ucap Gigi santai. Tika tertawa sinis.
"Kasian sekali nasib Captain tampan itu, mempunyai istri yang sedang sedang saja , tidak sexy , tidak cantik , tidak.... "
"yang jelas saya tidak murahan seperti anda" ucap Gigi memotong omongan Tika sungguh gigi merasa direndahkan.
Plakk...
Satu tamparan mengenai wajah Gigi, Gigi meringis menahan tangis dan juga sakit. Tika tersenyum licik. Tamu tamun undangan tidak tertuju pada merEka karena kebetulan mereka berada di Pojok ruangan.
"Terima kasiih" ucap Gigi tersenyum kepada Tika lalu pergi menyusul Raffi dengan air mata yang sudah mengalir.
'Tega sekali Raffi memberiku teman yang sangat tidak punya sopan santun. Dan kenapa Raffi lama sekali hanya untuk mengambil minuman?'
Gigi terus berjalan mencari keberadaan Raffi hingga sampai di tempat dimana minuman itu berada Gigi mengalihkan pandangan nya kesekitar tapi tidak menemukan raffi kemana dia?
"Kemana Raffi?" Ucap Gigi dalam hati. Gigi berfikir sejenak lalu melangkahkan kaki nya menuju toilet untuk memperbaiki dandanannya yang sudah berantakan karena tangisannya.
"Raffi..." suara nya hampir tercekat melihat pemandangan didepannya dimana Suaminya sedang bersama Tiara. Raffi dan Tiara menoleh kearah suara dan mendapati Gigi yang sedang berdiri dengan tubuh yang bergetar.
"Gigi, aku bisa jelasin semuanya , tiara sudah saat nya kita jelasin ke gigi" Raffi menggandeng tangan tiara mendekat ke Gigi .
"Terima kasih banyak Ffi" ucap Gigi tercekat lalu berlari meninggalkan Raffi tanpa memperdulikan panggilan Raffi dan juga Chiko dan jane.
Raffi mengejar Gigi dengan cepat hingga Gigi sudah sampai di luar hotel dan dengan cepat Raffi memeluk Gigi dan menghentikan langkah Gigi. Memeluk istrinya itu dengan erat walaupun Gigi memberontak minta dilepaskan. Hingga Gigi berhenti memberontak
"Aku mau pulang" ucap Gigi dalam isakannya. namun raffi tetap diam makin mempererat pelukannya.
"Aku mau pulang Raffi" pekik Gigi yang membuat Raffi membalikkan badannya dan memeluk Gigi erat.
"Ya kita pulang sekarang" ucap Raffi yang langsung membawa gigi ke mobil menuju apartement.
Didalam mobil Raffi mencoba menggenggam tangan gigi erat namun Gigi menepisnya berkali kali. membuat raffi pasrah dan mencoba menjelaskan semuanya walaupun Gigi tidak merespon nya , Gigi hanya bisa menangis dan menangis. hingga Sampai di apartement Gigi langsung berlari menuju kamarnya dan memasukkan semua bajunya ke koper.
"Kamu mau kemana , aku bisa jelasin semuanya sayang, kita bisa selesaikan masalah ini semua " ucap raffi mencoba menghentikan aktivitas nya namun Gigi tetal dengan aktivitasnya tanpa memperdulikan Raffi.
"Aku mau kamu dengeriin aku" Rafgi langsung memegang kedua bahu Gigi agar menghadapnya lalu memeluknya erat. Gigi memukul dada raffi , raffi membiarkannya jika itu membuat Gigi tenang kenapa tidak.
"Aku benci sama kamu , aku benci mencintai kamu sedalam ini aku benci sama kamu , Raffi aku benciii" teriak gigi dalam pelukan raffi. Raffi mempererat pelukannya membiarkan gigi menumpahkan air matanya di dada bidangnya.
"Maaf , maaf kan aku sumpah demi tuhan aku tidaa ada hubungan apa apa dengan tiara , aku tadi hanya ingin mengajaknya untuk menjelaskan kesalah pahaman ini. Ku mohon jangan pernah membenci karena telah mencintaiku. aku snagat mencintaimu sayang"
"Jangan bawa bawa tuhan dalam kebohongan ! Aku mau pulang ke rumah mama" ucap gigi yang membuat raffi mengurai pelukannya.
"Kita disini masih ada 3 hari lagii Sayang"
"Aku mau pulang! Kalu kamu gak mau pulang sama aku aku pulang sendirii"
"Baiklah baik kita akan pulang tapi tidak malam ini tunggu sampai besok pagi kita akan kembalo ke jakarta." Ucap raffi pasrah menuntun gigi ke ranjang. Gigi mengambil bantal dan selimut lalu memberikannya pada Raffi.
"Tidur disofa" ucap gigi , Raffi pun menghela nafas seperginya malam ini ia rela jika tubuhnya pegal pegal dan remuk. Raffi menundukkan tubuhnya mencium kening Gigi yang sudah meringkuk dalam selimutnya.
"Selamat malam"
****
Cieh yang dikasiih cerbung hehe kembali lagii sama si captain ,,, masiih ngeselin ya captainnya 😃😃
Gue jahat ya masa dikasiih yang melow lagii hehe ... padahal baru aja minta maaf tadi eh sekarang udha bikiin anak orang kesel lagii hehe..😁😁 semoga puasa kalian gak batal ya gaess gegara baca cerbung gue hehe 😂😂

Sabtu, 04 Juni 2016

"Takdir Cinta Captain"
*****
Nagita POV.
Dimana Raffi? Sejak tadii pagi dia belum kembalii lagi ke kamar. apa kalian tanya aku Khawatir? Ya aku sangat mengkhawatirkan Suami ku itu. Aku takut kalau dia belum makan ini sudah hampir jam 5 sore tapii dia belum juga kembali.
Aku berdiri di balkon kamar apartement kami sesekali aku melihat kebawah kalau kalau Raffi kembali. Tapi aku tidka juga melihatnya. Sebenarnya dia kemana?? Aku harus menghubungi siapa? Chiko? Apa u harus menghubunginya? Siapa tau saja Raffi sedang bersamanya.
"Hallo Chiko ,,eemm "
"......."
"Oh syukurlah jika dia bersama mu, tolong bilangin ke dia jangan pulang larut malam dan jangan lupa Makan , tolong jaga dia Chiko"
"......"
"Terima kasiih"
Aku bisa bernafas lega saat ini , setidak nya aku bisa tau kalau Raffi bersama Chiko dan dia baik baik saja. Rasa menyesal karena telah menuduhnya menghamili Tiara terus menghantui ku. Aku hanya shock denger Tiara hamil. Aku hanya akan menunggu Raffi bicara semuanya dan Tiara juga bicara kalai bukan Raffi yang menghamilinya.
'Ceraikan aku'
Bodoh sekali kau Gi! Kenapa aku harus mengatakan kalimat yang sebenernya aku sendirii tidak menginginkannya? Kenapa aku harus mengatakannya? Aku telah melukai suamiku, aku telah menyakitinya. Aku istri durhaka. Raffi maafkan aku
Aku menangis, aku merutuki setiap kebodohanku yang ku lakukan kepada suamiku. Kenapa aku harus seemosi tadi , kenapa aku harus egois tanpa mau mendengar penjelasanny? Tuhan jika Raffi adalah takdirku jangan biarkan dia pergi dari hatiku dan juga hidupku. Aku mohon. Aku mencintainya.
( Jangan pulang malam malam , aku akan memasakkan makan malam untuk Kita, aku tunggu kamu pulang  )
Setelah menimbang nimbang , kubaca sekali lagi pesan yang ku ketik daa langsung menekan tombol send dan aku telah mengirimkan pesan itu pada Raffi.
Aku langsung menuju ke dapur aku liat di dapur hanya ada beberapa bahan makanan , dan sepertinya aku tau harus memasak apa. Nasi goreng sosis? Walau bagaimana pun aku dan Raffi tetap harus makan nasi walaupun itu dinegeri orang.
30 menit berlalu aku berkutat dalam Dapur dan akhirnya Nasi Goreng Sosis ku sudah jadi. Aku tersenyum puas menatap nasi goreng sosisku di piring aku meletakkannya di meja dengan satu gelas susu putih. Aku harap Raffi akan segera pulang!
Aku duduk di sofa sambil menonton Tv ya walaupun fikiranku tdk tertuju pada acara apa yang sedang ditayangkan , sesekali aku menatap Telephon dan juga pintu apartement kalau kalau Raffi pulang aku akan langsung menyambutnya.
20.30 jam di handphone ku. Aku mulai gelisah kemana Raffi? Aku menatap nasi goreng dan juga susu diatas meja , kurasa itu sudah dingin. air mataku luruh seketika tanpa harus aku komando. Sefatal itukah ucapanku padanya?
Aku terusik saat aku merasakan tubuhku melayang, aku mulai mengerjap kan mataku dan Rahang kokoh suamiku pemandangan pertama kali yang aku lihat. Aku ternyata ketiduran di sofa? Raffi membaringkan ku di kasur , ia tak menatapku, aku menangkup wajahnya agar melihat kearahku. Air mataku kembalii jatuh membasaki pipiku.
"Maafkan aku" ktaku lirih , Raffi menghembuskan nafas pelan , mencium keningku dan melepas tangkupan ku di rahang kokohnya
"Tidurlah sudah malam" ucapnya dingin. Raffi ku berubah dia sudah kembali ke Raffi yang dulu malam ini. Aku tidak bisa di giniin kurasa Raffi membaringkan tubuhnya di sampingku. Aku menatap wajahnya dia sudah memejamkan matanya. Ingin sekali aku membelai wajahnya. tapi itu hanya keinginan ku. Aku mengalihkan pandangan ku dan ku lihat Nasi gorengnya masih ada dan belum tersentuh sedikitpun. Aku bangkit dan mengambilnya.
"Ffi makan dulu, aku udah buatin kamu makanan tapi aku rasa ini sudah dingin tidak papa ya , atau mau aku buatkan yang baru?" Aku mengusap punggungnya yang memang posisi tidurnya tengkurap. Dia tidak bergeming aku menghela nafasku
"Kalau kamu tidak makan biarkan aku yang memakannya, aku hanya tidak mau melihat makanan buatanku tidak tersentuh sama sekali , setidaknya aku menghargai buatanku sendiri" ucapku memakan nasi gorengnya. Aku terus memakannya walaupun air mataku terus berjatuhan.
"Terima kasih" Raffi mengambil piring dari tanganku dan memakannya dengan cepat. Aku menatapnya tak percaya, ya walaupun dia saat ini begitu dingin pada ku tapi setidaknya dia telah menghargai usahaku.
"Terima kasih" kata Raffi saat sudah menghabiskan nasi goreng sosis nya dan memberikan piringnya padaku. Dan dia pun langsung tidur kembali tanpa menatap ku dahulu.
"Sama sama" jawabku lirih , aku menatapnya sekejap dan segera berlalu ke dapur untuk membersihkan piring kotornya dan kembali lagi ke kamar.
Aku membaringkan badanku di samping nya, aku menghadap ke arahnya yang memunggungiku aku menghela nafas sejenak lalu memeluknya , dia tetap tidak bergeming aku tak tau dia sudah tidur apa belum aku mempererat pelukanku padanya.
"Maaf kan aku, aku sangat mencintaimu" ucapku lirih mencium punggungnya dan membenamkan wajahku di punggungnya.
*****
Raffi POV.
Aku tidak marah dengan Istriku aku hanya kecewa , kalau aku tidak diperbolehkan untuk kecewa biarkan aku memberi pelajaran untuknya boleh? Aku hanya tidak mau dia salah paham dan kenapa dia dengan gampangnya meminta aku untuk menceraikannya? Aku tidak akan pernah mengabulkannya.
Kalau aku harus berjuang sendiri , aku rela tidak papa jika Gigi tidak mau memperjuangkan nya aku yang akan berjuang sendiri , sepertinya aku harus memberi dia pelajaran sedikit saja , aku hanya ingin dia tau kalau dia salah paham dan aku akan menjelaskan padanya.
Melihat dia menangis sambil memakan nasi goreng yang ia buatkan padaku , aku menjadi tidka tega aku pun langsung merebut nya dari nya aku memakannya tanpa suara . Setidaknya aku menghargai nya membuatkan makanan untuk ku.
'Maafkan aku, aku sangat mencintaimu" katanya lirih dan kurasakan dia memeluk dan mencium punggung ku aku membuka mata tapi tetap tidak bergerak aku hanya tidka mau kalau dia mengira aku belum tidur.
Setelah kurasakan dia sudah terlelap dalam tidurnya aku menbakikkn badanku dan menemukan wajahnya yang sangat amat pucat, apa dia tidak makan? matanya Bengkak hidungnya merah dia menangis seharian.
Aku membelai wajahnya menyelipkan anak anak rambut yang menutupi wajah ayu nya ke belakanh telinga. Lalu aku memeluknya tanpa mau membuat dia terusik dalam tidurnya.
"Aku sangt bahkan amat sangat mencintaimu, aku hanya mau kamu tidak akan bertindak dan mengucapkan hal bodoh yang jelas jelas aku tidak akan pernah mengabulkan nya untukmu sayang, aku harap kamu mengerti itu sayang. Aku tidka marah padamu aku hanya kecewa dan memberimu sedikit pelajaran itu saja... ilove you, have a nice dream, I will always love you" aku mencium kening nya dan mencium pucuk kepalanya lembut.
****
Sudah hampir 2 minggu kami disini aku masih dalam perang dingin dengan istriku , ya walaupun setiap hati dia selalu mengucapkan kata maaf maaf dan maaf . Aku hanya menanggapinya dengan 'Ya' ... kami tidak pernah jalan jalan berdua lagii aku sering menghabiskan waktuku dikantor milik Om Rizal sekedar membantunya dan juga sekali menghabiskan waktu bersama Chiko. Sedangkan gigi aku meminta kekasih Chiko, Jane untuk menemani gigi jalan jalan , shoping atau aku mengantarkan Gigi Ke rumah Tante Tina untuk membantu tante tina dirumah.
Sudah cukup aku mendiami dan bersikap dingin dengan Istriku. aku tidak mau dia sakit dan 2 hari sebelum aku benar benar meninggalkan hawaii aku kan menjelaskannya semuanya padanya.
"Gi" panggilku membuat Gigi menoleh kearahku. Saat ini aku sedang bersandar pada kepala ranjang dengan memangku Laptopku dnn mengecek kembalii jadwal flight ku Minggu depan.
"besok Aku akan mengajakmu jalan jalan , sebelum kita pulang ke jakarta.. tidak ada tapi tapian dan aku mau kamu besok harus SIAP" aku menekan kata katta SIAP padanya.
"Ya" ucapnya lirih aku tersenyum tipis melihat istriku seperti itu. Ingin rasanya aku mencubit pipinya , menciumnya dan merengkuhnya ke dalam pelukanku. Tahan Raffi belum saatnya.
"Tidurlah sudah malam" ucapku , Gigi pun pasrah dan langsung berjalan kearah ku dan berbaring di sampingku memunggungiku.
*****
*Takdir Cinta Captain*
******
"Jika kamu tidak mau berjuang ,biarkan aku berjuang sendirii mempertahankan Keluarga kita dan mempertahan kan kamu agar tetap bersama ku! Akan aku buktikan kalau kamu hanya salah paham"
****
Dari kalimat diatas pasti kalian bakal tau kan apa yang bakal terjadi di part inii?? Yuhuuu semoga bikin kaliian baper ya gaess !! Gue berharap gue gituu 😃😃
****
Burung berkicau , menemani pagii harii yang begitu sejuk di sini ya di apartement inii. Mataharii perlahan muncul dari peraduannya menyinari bumii indahh di Hawaii. Gigi dan Raffi masiih nyenyak dalam tidur mereka. Gigi mengerjap ngerjapkan matanya saat menyadari ada beban di perut ratanya. Gigi membuka matanya dan melihat kesamping Suaminya! Yang masih tidur dengan nyenyaknya. Tangannya terulur untuk meraba rahang kokoh suaminya.
"Eghhh...." Raffi agak terganggu dari tidurnya karena merasakan tangan halus Istrinya yang sedang meraba rahang kokohnya ituu.
"Selamat pagii" Raffi membuka matanya dan menatap Istrinya dengan senyum yang sangat manis lalu mencium sekilas bibir merekah Istrinya.
"Pagii sayang" Ucap Raffi berusaha bangun namun dengan cepat Gigi memeluk Raffi kepalanya berada tepat pada ketiak Raffi.
"Kamu kenapa sih sayang?? Aku mau berenang yukk" ajak Raffi membelai Rambut Istrinya. Gigi menggeleng dalam pelukannya.
"Gak usah kemana mana dong di sinii ajaa" Rengek Gigi manjaa... Raffi menatap Gigi heran. Kenapa dengan istrinya? Tidak seperti biasa!
"Kamu gak laper??" Gigi menggeleng, Raffi menghela nafas dan membalas pelukan Gigi dengan erat hingga tak berselang lama Raffi merasakan nafas Gigi mulai teratur. Cepat sekali dia tidur dalam dekapan suaminya?
Raffi bangkit dari tidurnya. Dengan perlahan dilepaskannya tangan istrinya yang masih memeluk tubuhnya , dengan hati hati Raffi mulai berjalan menuju Kolam renang yang ada di Samping kamar nyaa yang langsu g berhadapan dengan indahnya Wakiki beach.
Raffi mulai mengganti pakaian tidurnya dengan Menggunakan Bathrobe hanya menyisakan Celana pendek selututnya didalamnya. Rafgi mendekati kolam renang tersebut lalu menanggalkan Bathrobe dan segera menceburkan dirinyaa ke dalam kolam renang , sejuk sekalii.
Raffi berenang kesana kemari dengan berbagai gaya , saat raffi sudah merasakan lelah , ia pun menyudahi berenangnya, saat Raffi sudah sampai dikamar dilihatnya istrinya yang masih meringkuk dalam Selimutnya, Raffi mendekati gigi lalu mencium kening istrinya lembut. Tak ada niat untuk membangunkan istrinya. Setelah mengganti bajunya Rafgi berniat untuk membelikan sarapan untuk Gigi di restaurant yang ada di apartement inii.
Namun sebelum Rafgi pergi ia sempat membuat note kecil untuk istrinya yang ia letakkan di nakas.
****
Saat inii Raffi sedang duduk disalah satu kursi yang ada di dalam restaurant itu sambil menikmati coffe yang tadi ia pesan sembari menunggu makanan pesanannya.
"Raffi" merasa namanya dipanggil Raffi mengedarkan pandangannya dan mendapati 'Dia' yang sedang berdiri tak jauh dari Raffi. Kenapa dia ada disinii?
"Tiara??" Raffi menatap Tiara heran dia disini? Sejak kapan? Dan kenapa dia ada disini?. banyak sekalii Pertanyaan2 yang berkecamuk dalam diri Raffi. Tiara pun duduk di samping Raffi.
"Raffi kamu disinii??" Tanya Tiara , Raffi menatap Tiara sekilas lalu mengangguk.
"Ngapain?" Tanya Raffi tanpa menatap Tiara.
"Ak..Akuuu" Raffi menatap tiara , heii kenapa wajahnya berubah menjadi sendu seperti itu? Air mata nya bahkan sudah menggenang di pelupuk matanya.
"A..Akuu cuma liburan ajaa" jawab Tiara, raffi memandang tiara lekat. 4 tahun bersama membuat raffi bisa tau saat tiara bohong atau tidak. Raffi menangkap kesedihan? Tertekan? Atau bahkan trauma dalam sorot matanya.
"Kamu kenapa? Apa ada masalah? Cerita sama akuu" ucap Raffi , Tiara mendongakkan wajahnya yang tadi menunduk lalu menatap raffi dengan air mata yang telah membanjirii wajahnya.
"Akk..akku hamil Ffi" raffi membelalakkan matanya kaget. Tiara hamil ? siapa ayahnya? Siapa yang menghamilinya? Kenapa dia disini sendiri ? Dimana suaminya?
"Hamill??" Ucap Raffi tak percaya..
"Ya aku hamil , Roy pergi ninggalin aku saat dia tau aku hamiln, dia gak tanggung jawab , mama sama papa marah sama aku , aku merasa gagal menjadi anak , aku merasa gagal menjaga kehormatanku.. makanya aku pergi ke sinii ke tempat dimana orang orang tidak akan menemukann ku disini. karna aku tau keluarga ku tidak suka pergi ke hawaii makanya aku mengasingkan diriku disini." Jelas Tiara dengan bergetar. Raffi mengelys lembut bahu tiara agar dia tenang.
"Apa dia lelaki selingkuhanmu?" Tanya raffi dingin. bukanbukannya raffi cemburu hanya rasa sakit itu masih ada dalam dirii Raffi tapii bukan berarti dia masih mencintai Tiara raffi menganggap tiara adalah teman dan juga adikknya. Tiara menatap Raffi penuh penyesalan.
"Maaf maafkan aku ffi , aku mengakui kalau aku salah , aku wanita bodoh yang menyia nyiakan cinta tulus dari mu , aku minta maaf Ffi" tiara menggenggam tangan Raffi erat
"Sudahlah itu sudah masa lalu dan kini aku sudah punya istri yang aku cintai. jadii dimana sekarang lelaki itu?" Tanya raffi Tiara menggeleng.
"Aku tidak tau " Raffi menjadi iba dengan tiara. Kasihan sekali dia.
"Lalu apa kau akan kembali ke singapore ? Atau akan kembali ke indonesia?" Tanya raffi.
"Tidak , aku akan tetap menetap disini aku tidak akan pernah meninggalkan kota ini , aku akan disini aku tidak mau melihat orang tua ku lagii , aku maluu" ucap tiara menundukkan kepalanya.
"Sorry sir, here is your order and here is the bill sir" ucap waiter tersebut memberikan bungkusan makanan dan memberikan tagihan kepada Raffi.
"Thank you , This is your bill , and tip also" Raffi memberikan memberikan beberapa lembar uang kepada waiter tersebut.
"Thank you sir , please do visit next time and have very wonderful day" ucap waiter tersebut yang langsung pergi menuju tempat nya kembalii.
"Kamu tinggal diapartement inii?" Tanya Raffi
"Ya"
"Mari aku antar"
****
Nagita POV.
Aku mengerjap ngerjapkan mata saat menyadari tidak ada suamiku disampingku kemana dia??
"Raffi" panggilku namun tidak ada sahutan
"Raffii..." oh apa mungkin dia sedang berenang bukannya tadi ia akan berenAng? aku berjalan menuju kolam renang namun mata ku menangkap sesuatu di nakas. surat. aku pun membukanya ku tersenyum saat melihat isinya
'Morning sayang, aku keluar bentar ya mau beli sarapan buat kamu, aku sebentar kok , I LOVE YOU  '
Tulis Raffi dalam note tersebut. Gigi tersenyum membaca surat dari Raffi. dikecupnya surat itu dalam dalam.
"Aku juga cinta kamu, lebih" aku memutuskan untuk mandi berharap selesai mandi Raffi sudah pulang.
****
Aku keluar dari kamar mandi , raffi belum balik juga? Kenapa lama sekalii? Aku pun merapikan rambutku dan segera menyusul Raffi ke restaurant. Aku mempercepat langkahnya entah kenapa rasanya aku kangen sekalii dengan suamiku itu.
Setelah sampai di restaurant itu aku mengedarkan pandanganku mencari dimana suamiku berada. Aku mengamati setiap sudut meja di restaurant ini hingga mataku menemukan orang yang aku cari. wait! Dia bersama siapa? Wanita? Tiara! Kenapa ada wanita itu disini dan kenapa mereka duduk berdua. raffi dia menggenggam tangannya erat. apa yang kalian lakuin kenapa tiara menangis??
ku rasa mataku memanas melihat suamiku yang sedang bersama wanita lain. Aku terus memperhatikannya , hingga saat mereka akan pergi aku langsung berlari ke kamarku dengan cepat.
Nafasku naik turun sebenarnya mereka ada apa? Kenapa tiara menangis! Raffi apa kau menghianati pernikahan kita???
Aku membuka sedikit pintu apartement saat mendengar ada suara di balik pintu yang sangat ku kenal suara siapa itu. siapa lagii kalau bukan raffi suamiku ! Aku lihat raffi mengantar tiara ke apartement nya yang berada disebelah apartement kamii.
"Jaga kandungan kamu" air mataku semakin berlomba lomba untuk kelyar saat mendengar perkataan raffi.
Jadi tiara hamil? Raffi apa dia yang membuat tiara hamil? Tapi Tidak tidak mungkin raffi sangat mencintaiku tidak mungkin dia berbuat seperti itu. Tapi bagaimana jika benar raffi yang melakukannya??
Aku Berlari ke tempat tidur dan langsung menarik selimut membenamkan wajahku di bawah selimut. aku tidak bisa membayangkan jika raffi telah melakukan hal sekeji itu.
Aku merasakan ada tangan yang mengelus kepalaku. Aku menggigit bibir bawahku agar isakanku tak kan terdengar oleh nya.
"Hey kau menangis sayang? Kenapa? Ceritakan padaku siapa yang membuat mu menangis sayang akan aku hukum orang itu berani sekali dia membuat mu menangis" Raffi ya dia , raffi mendudukkanku dan mengusap air mataku. aku menatapnya tajam .
"Tak usah susah susah kau mencari orangnya karena dia ada disini"
"Dia disini? Dia dimana sayang akan aku hukum dia"
"Kenapa kau harus celingak celinguk seperti itu raffi. aku benci kamuuu" aku memukul mukul dada bidangnya biar kan saja dia merasakan sakit. apa dia tau hatiku lebih sakit dari pukulan ku inii.
"Hey kau ini kenapa ha ceritakan padaku." Raffi membawaku ke pelukannya aku diam.
"gue Benci elo" pekikku lirih dalam pelukannya. Raffi melepskan pelukannya lalu menatapku bingung.
"Kamu ini kenapa sih sayang aneh banget"
"Aku mau kamu ceraiin aku sekarang" ucapku lirih ku coba tatap mata indahnya itu. entahlah apakah keputusanku ini tepat ?
"Kamu ngomong apa sih? Aku gak ngerti. Cerai cerai apa maksudmu . Katakan padaku kenapa kamu seperti ini ?"
"Kamu jahat aku mau kamu cerein aku sekarang juga!"
"Jahat jahat kenapa?? Dan aku tegasin gak akan ada kata cerai dikeluarga kita"
"Kenapa kenapa kamu gak mau ceraiin aku ? Aku udaa tau semua kebusukan kamu Raffi!" Teriakku
"Kamu suamiku dan kamu menghamili anak orang lain. Tiara tiara hamil kan iya kan ffi ? Kamu yg hamiliin dia? Jawab aku ffi" aku memukul nya lagii. dia berusaha mendekapku kedalam pelukannya namun aku berusaha memberontak namun tenaganya lebih besar dari ku .
"Kamu udah tau kalau tiara hamil. Kamu Tadi ke restaurant? kamu Denger Semuanya tapi kenapa kamu gak nyamperin aku , seharusnya kamu nyamperin aku biar tau semua apa penyebab tiara hamil. Kalau mau nguping jangan setengah setengah biar gak salah paham."
"Ceraiin aku ffi."
"Kamu mau cerai ? Kamu gak mau pertahanin rumah tangga kita ? Kalau kamu gak mau berjuang buat rumah tangga kita biar aku yang berjuaang sendirii untuk rumah tangga kita. dan jangan harap kamu akan nerima suarat cerai dari aku karena itu gak akan pernah terjadii" ucap raffi penuh penekanan. lalu raffi melepas pelukannya dan pergi entah kemana. maafin aku Affi.
"Aku akan tunggu kebenarannya. tapi biarkan aku sendirii aku , aku hanya ragu kalau itu bukan anak kamu , aku tau siapa tiara ffi. maafin aku aku mohon jangan ninggalin aku. Aku harap kamu akan berjuang untuk rumah tangga kita. aku juga akan berjuang walaupun aku ragu."
****
Duhh istrinya captain kenapa ituu... kenapa jadi bawa cerai cerai segalaa?? Ckckck baper kagak? Nyambung Kagak alur ceritanye ? Feel nya dapet kagak?