Kamis, 11 Januari 2018

Looking for love part 1

LOOKING FOR LOVE ❤
Part 1

Empat orang cewek berjalan beriringan memasuki sebuah tempat makan yang berada tak jauh dari kantor mereka. Empat orang ini adalah Nagita, Zefanya, Vanila, dan Echandra. Keempatnya nyaris selalu terlihat bersama saat jam makan siang seperti saat ini.

Empat orang ini adalah cewek-cewek jomblo yang kini tengah getol-getolnya mencari pasangan karena umur mereka yang tak lagi muda dan tuntutan orang-orang sekitar mereka yang terus menanyakan pasangan mereka. Maklumlah usia mereka berkisar antara 28 dan 29 tahun, jadi banyak yang menanyakan kapan mereka akan menikah.

Walaupun sebenarnya mereka tak terlalu perduli, namun tetap saja risih jika ditanyai 'kapan nikah?' Terus.

Mereka duduk tak jauh dari pintu masuk kemudian dengan cepat memesan makanan mereka. Lalu menceritakan ini itu, mulai dari pekerjaan hingga masalah pasangan yang sepertinya begitu jauh dari mereka. Padahal jika dilihat-lihat mereka berempat ini cukup cantik dan menarik.

Misalnya Nagita, dia memiliki wajah yang cantik dan baby face, rambut bergelombangnya berwarna dark brown dan panjang hingga punggung. Nah, yang kurang dari Nagita hanyalah tinggi badannya yang bahkan tak sampai 160 cm. Tinggi Nagita hanya 156 cm, itu membuat Nagita selalu menggunakan heels setidaknya 5cm. Baginya lebih baik tidak menggunakan make up dari pada tidak mengenakan heels.

Tiga lainnya juga tak kalah cantik. Intinya mereka tidak memelukanlah jika dibawa kondangan. Tapi entah mengapa sepertinya para cowok diluaran sana enggan mendekat kemereka.

"Cakep! Arah jam dua! Kemeja coklat." Ucap Zefanya tiba-tiba sambil tersenyum namun tetap memakan makanannya dengan tenang.

"Wiihh! Zefa kalau cowok cakep cepat ya!" Ucap Vanila setelah melihat cowok yang dimaksud Zefanya.

"Baru liat. Kantor mana nih kita-kira?" Timpal Nagita sembari memutar-mutar garpu untuk memakan pastanya.

"Paling sekitaran sini." Tambah Echa acuh karena lebih fokus pada layar smartphone miliknya. Nah kalau Echa ini entah kenapa paling anti sama cowok yang pakai kaca mata, jadi dia biasa saja melihat cowok itu.

Target baru!

Zefanya dan Nagita kembali mencuri pandang pada laki-kali berkacama itu. Laki-laki itu bisa di bilang memiliki penampilan bagus, sehingga tak akan memalukan jika dibawa undangan. Tampangnya menarik, tidak terlalu ganteng sih tapi cowok itu seperti punya auranya sendiri. Apalagi dengan kacamata yang bertengker dihidungnya yang mancung.

Penampilannya juga oke, cowok itu menggunakan slimfit coklat yang menampilkan bentuk tubuhnya yang tegap dan berotot. Zefanya dan Nagita tidak bisa memastikan seberapa besar otot atau kotak diperut cowok itu, tapi mereka yakin cowok itu memilikinya.

"Gue kasih nilai 86 buat tampang plus penampilannya. Tapi gue ragu cowok kayak dia belum taken." Ucap Zefanya setelah mengamati cowok itu.

"Yaa. Gue sependapat sama Zefa. Samperin. Siapa berani? Sepik-sepik dikit lah, kali aja nyantol." Ucap Nagita sembari tersenyum penuh arti.

"Kayaknya jangan sekarang deh. Dia makannya buru-buru gitu," Ucap Vanila.

Seperti yang Vanila katakan bahwa cowok itu sedang buru-buru. Cowok itu memasukkan suapan terakhirnya lalu meminum minumannya dengan cepat lalu mengangkat ponselnya yang berdering minta diperhatikan.

"Hallo..." ucap cowok itu pada orang disebrang sana sambil berjalan kearah pintu keluar.

Melihat itu Nagita menatap taman-temannya dengan senyum jahil terukir dibibirnya. "Lihat dan perhatikan. Gue pastikan dapat namanya." Nagita lalu bangkit dari duduknya tepat saat cowok itu melewati meja mereka.

"Ouch!"

"Duh... sorry sorry mbak." Ucap Cowok itu sembari memegangi tangan Nagita karena nyaris jaruh.

"Eh... iya. Saya juga tadi nggak liat-liat." Ucap Nagita yang perlahan melepaskan genggamannya pada lengan cowok.

"Sekali lagi maaf mbak. Saya permisi dulu." Ucap cowok itu lalu akan melangkah pergi tapi sayangnya jam tanggan yang digunakanya menyangkut dengan jam yang digunakan cowok itu.

"Eh... eh.. mas. Nyangkut." Ucap Nagita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar