Kamis, 16 Juni 2016

*Takdir Cinta Captain*
****
Nagita Pov.
Tiara! Kenapa ada rasa tidak suka saat Raffi menyebutkan nama itu? Entahlah, aku juga tidak tau mungkin karena masa lalu nya bersama Raffi yang membuat aku sedikit muak mendengar namanya. Stop Gigi! Aku tidkk boleh seperti itu biar bagaimana pun dia hanya seorang Mantan dari Suamimu!
Entahlah apa yang aku liat dari sini Pemandangannya yang begitu indah tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan itu semua fikiran ku teringat percakapanku bersama Chiko Siang tadi.
*Flashback On
Aku , Jane dan juga Chiko saat ini sedang berada di Cafe dekat apartement katanya Raffi akan menyusul karena dia sedang ada urusan bersama Teman seorang Captain disini. Ini adalah hari terakhir aku dan Raffi berada di Hawaii , kita bertiga ngobrol sambil menikmati minuman kita masing2.
"Eghem, Chiko" panggilku. Aku hanya ingin menanyakan apa yang mengganjal dihatiku selama ini.
"Ya ada apa kak?" Aku menatapnya.
"Em apa aku boleh menanyakan sesuatu?" Aku berusaha bersikap sebiasa mungkin. Apapun jawabannya nanti aku harus bisa menerimanya Toh sekarang Raffi adalah Suamiku. Dan selamanya akan menjadi Suamiku, Nagita.
"Silahkan kak, kau ini seperti sama siapa saja Ribuan pertanyaan pun akan aku jawab kalo aku sanggup" ucapnya menyengir. Aku hanya tersenyum tipis.
"Em dulu Raffi dan Tiara apa pacarannya lama?" Tanyaku menatapnya kulihat Chiko berdehem.
"Setau ku ya lama kak, emang kenapa kak?" Tanya nya. Aku menggeleng.
"Tidak, em apa kau tau kenapa Raffi dan Tiara memutuskan hubungan mereka? " tanya ku. Sebenarnya aku sudah pernah dengar cerita ini dari Mami tapi aku hanya ingin lebih tau lagi.
"Setau ku karena dulu Kak Raffi bekerja apa saja asal mendapatkan uang dan tidak pernah meminta pada Orang tuanya. Dan Tiara malu punya pacar kayak Kak Raffi. Aku pernah menasehatinya waktu itu kalau Tiara hanya mengincar Hartanya tapi Kak Raffi tak pernah mau mendengar Nasehatku sama Mami. Yang Kak Raffi tau hanya Membuat Tiara bahagia dengan kemewahan. Kak Raffi mah udha mandiri dari dulu. dan saat Tiara tau pekerjaan Kak Raffi dia langsung mutusin Kak Raffi dan pacaran sama Orang Lain yang lebih kaya. dan saat itu dengan cara apapun Kak Raffi berusaha untuk meminta tiara agar kembali lagi bersamanya. Kak Raffi pacaran sama Tiara berani membantah orang tua, berani melakukan apapun asal Tiara bahagia dan Tiara mau bersama lagi sama Dia. Hingga akhirnya dia putus asa karena Kak raffi tau kalau Tiara berhubungan yang tidaa semestinya dengan pacarnya kala itu. Sifatnya yang ramah , baik , hangat , penyayang berubah 180° Dia menjadi seorang lelaki yang Dingin, Cuek , Dan gak percaya lagi sama Yang namanya perempuan" jelasnya yang membuat aku sediikit tercengang. Aku tidak berniat untuk memotong penjelasannya.
"Dan sejak saat itu dia fokus sama Impiannya. Sekolah penerbangan di Amsterdam untuk meraih Cita2 nya sebagai seorang Captain. Menjadi Captain yang disegani disana dan sangat berpengaruh disana hingga akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke maskapai di Indonesia."
"Kalo soal perjodohannya bersama ku?" Tanya ku
"Soal perjodohan? Yang aku tau Dia sama sekali tidak mau menerima perjodohan itu karena menurutnya semua wanita sama hanya ingin hartanya dan ketenarannya saja. Emm...."
"Tidak papa jelaskan saja , aku hanya ingin tau chiko apa kau tidka mau menjelaskannya padaku?" Tanya ku
"okey! Kak Raffi menerima perjodohan ini karena Mami Popon. Karena mam popon yang selalu menyayangi Kak Raffi. Dan dia akhirnya mau menerima perjodohan nya sebenarnya aku juga tidak tau emm mungkin dia Terpaksa kala itu. Dan selebihnya aku tidak tau"
"Dan dia bertemu lagi sama tiara dan dia menjalin hubungan lagi dibelakangku saat dia sudah sak menjadi suamiku. Aku mencoba untuk seperti tidak pernah terjadi apa apa aku hanya ingin Raffi menyadari kalau yang dia perbuat itu salah. Dia bersikap dingin pdaku , cuek padaku dan tidka pernah menganggap aku ada aku bisa terima itu semua" tambahku dengan air mata yang menumpuk di pelupuk mataku. Memory ku tertarik kepada kejadian waktu itu di caffe kalian masih ingat kan? Betapa sakit nya hatiku waktu itu. Tiba2 saja dadaku sesak jika mengingatnya berpelukan dengan tiara.
"Dan aku yakin dia sekarang sudha berubah dia sudah mencintaimu kak, percayalah! Mungkin dia waktu itu khilaf dan aku yakin dia sangat mencintaimu , dan kau sudah berhasil mengembalikan sifat aslinya ! Aku mohon tetaplah bersama nya aku hanya ingin dia bahagia dna merasakan cinta yang tulus darimu." Ucapnya, aku menghela nafas kasar. Jujur aku sangat lah mencintai suamiku. Aku juga sudah merasakan ketulusannya padaku. Cara nya mencintaiku , caranya menyayangiku , caranya yang selalu membuat aKu bahagia. aku bisa merasakannya!
"Tapiii,,," entahlah sebenarnya masih ada satu masalah lagi, Soal perjanjian satu tahun. Apa itu masih berlaku?
*Flashback Off
Aku berjengit kanget dan Pikiranku pun tertarik kembali dari kejadian tadi siang saat tangan kekar milik suamiku melingkar sempurna di Perut rataku. Aku hanya diam mengelus tangan nya lembut .
Kurasakan Raffi memelukku erat dan mencium pundakku yang terekspose bebas. Aku membalikan badanku dan kulihat dia sedang tersenyun tulus padaku.
"Kenapa disini? Kita beres2 yuk? Besok kita pulang pagi" ucapnya dan aku hanya bisa mengangguk sembari tersenyum.
"Ffi"
"Ya"
"tiara"
"Sayang, kamu gak usah mikirin tentang Tiara lagi. kita peru fokus sama keuarga kita aja ya"
"Tapi,," Raffi meletakkan jari telunjuknya di bibirku. Aku mengerucutkan bibirku membuat dia terkekeh.
"Bukannya aku telah menjelaskannya semuanya? Dia hanya masalalu ku dan masa depanku adalah kamu. Kamu prioritasku apapun akan aku lakukan asal kamu bahagia. Jadi jangan pernah bicarain lagi ttg Tiara. " ucapnya
"Okey. Tapi satu lagi ffi" ucapku
"Apa lagi sayang?"
"Soal surat satu tahun?" Ucapku menatap matanya tajam
"Lupakan itu kesalahanku kemaren saat ini aku ingin hidup bersama mu bukan untuk satu tahun tapi untuk selamanya sampai mau memisahkan kita dan sampai rambut kita memutih. Jadi lupakan itu. Dan kita akan hidup selamanya. apa kamu mau hidup selamanya bersamaku?" Tanyanya
"Kenapa enggak?" Aku langsung memeluk raffi erat dan menenggelamkan wajahku di dada bidangnya menghirup aroma musk kesukaan ku darinya.
"ihh bau, mandi gih" ucapku menutup hidungku. Entah kenapa aku tidak suka ." ucapku
"Aku baru saja mandi sayang dan kau meminta aku untuk mandi lagi?" Ucapnya bingung.
"Yaudah ganti baju aja sana" ucapku
"Sayang kenapa ganti baju lagu ini masih harum kok biasanya juga kamu suka sama aroma tubuh ku." ucapnya Bingung.
""Udah sana kamu ganti baju. Oh kamu gak mau ganti baju? yaudah malam ini tidur disofa lagi." Sungutku kesal.
"Iya iya aku ganti baju sayang" raffi pun langsung mengganti baju.
"Nih udah" ucapnya aku pun menatapnya ihh aku melihatnya jijik kenapa dia pakai pakaian seperti itu.
"Ihh sayang kamu kok pake baju Hijau. Ahh gak suka" rengekku. Raffi mengernyit bingung. Aku saja bingung.
"Ganti lagii"
"Ya , cepet sana ganti" raffi pun mengganti bajunya. Dan aku membelalakkan mata saat dia kembali dihadapanku.
"Alay" ucapku mengomentari
"apa?"
"Kamu alay pake baju pink gitu kaya alay alay di tivi" ucapku menatapnya jijik
"Kamu yang aneh. Gak biasanya kamu gak suka sama parfum aku"
"Ihh kamu gak ganteng lagi deh ffi kayaknya bukan bajunya yang jelek tapi kamunya yang dekil" ucapku
"Jelek? Dekil?" aku menatapnya sambil mengangguk.
"Terserah deh. kamu mah hari ini aneh banget sih sayang kamu kenapa?"
"Aku juga gak tau , kamu malam ini jangan tidur di kasur tidur disofa" ucapku
"Apa?"pekiknya.
*****
entah Kenapa aku tidur tidka bisa nyenyak malam ini. Ku meraba kesampjng mencari tubuh suamiku agar aku bisa tidur. tiba tiba saja aku pengen dipeluknya. Namun aku tidak menemukan tubuh suamiku. aku membuka mataku dan ternyata raffi tidur disofa.
Mataku memanas kenapa rafgi tidur disofa apa dia tidak mau tidur berasama ku lagi? Apa dia udha gak cinta aku lagi? Air mataku luruh begitu saja tanpa aba aba. aku menangis sesenggukan hingga kulihat raffi mulai membuka matanya.
"Hey sayang kenapa nangis?" Raffi menghampiriku dan menghapus air mataku aku menepis tangannya.
"Kamu udha gak cinta lagi sama aku? Kamu gak mau tidur lagi sama aku?" Ucapku dan raffi pun menggeleng.
"Enggak sayang bukannya tadi kamu yang minta aku buat tidur di sofa?" Aku mengernyit bingung. Emang iya aku menyuruhnya untuk tidur disofa? Kurasa aku tidak menyuruhnya.
"Enggak aku gak nyuruh kamu."
"Yaudah iya iya terus kamu mau apa?"
"Aku mau tidur dipeluk sama kamu" ucapku manja dan raffi pun mengacak rambutku.
"Dengan senang hati istrinya captain yaudah ayo" akhirnya aku pun bisa tidur juga dengan adanya suamiku disampingku.
*****-

1 komentar: