*Takdir Cinta Captain*
*****
Raffi Point Of View*
Tepat pada jam 00.30 dini hari aku dan istriku sampai di Rumah Bunda. Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama karena memakan waktu sekitar 18 jam , Dan disinilah kami berada di kamar ku yang bahkan sangat jarang sekali aku Tempati. Tadi saat kami sudah sampai di Loby Apartement tiba2 saja Gigi meminta untuk pulang ke rumah Bunda. Dia merengek seperti anak kecil dan membuat aku mengindahkan Keinginan nya itu.
sebenarnya aku bingung dengan sifatnya yang memang agak aneh. Dia akhir2 ini selalu manja , marah2 gak jelas , pelupa , gak suka Dandan dan mintanya aneh2. Saat aku bercerita kepada Mami katanya itu tanda2 kalo Gigi hamil dan Jujur aku bahagia mendengar pernyataan itu dari Mami daa besok aku akan membawa Gigi ke Dokter untuk memeriksa nya.
Saat sudah sampai di Rumah Bunda, Bunda tadi sempat kaget saat melihat kami ada di rumahnya. Aku juga sempat kaget tumben sekali Ayah dan Bunda ada dirumah biasanya mereka juga sibuj dengan pekerjaannya.
"Sayaangggg" teriak Gigi dari dalam kamar mandi, untung saja kamarku ini kedap suara , jadi tidak akan ada yang mendnegar teriakan nya. Ini salah satu sikap nya yang berbeda. Dia sering sekali kalau manggil pasti teriak walaupun pake embel embel Sayang.
"Iya kenapa?" Ucapku di balik pintu.
"Baju ku mana? Apa ada di kasur? Apa masih ada di Koper?" Tanyanya aku menghela nafas bukankah tadi dia sudah bawa ke dalam kamar mandi?
"Sayang bukannya tadi kamu udha bawa kedalem coba liat digantungan baju" ucapku
"Iya ada tapi bukan ini" aku mengernyit bingung. Dia yang memilih baju sendiri dan dia pula yang gak mau memakainya?
"Lalu mau pake baju apa sayang? Mau pake yang mana biar aku cariin" ucapku
"mau pake baju yang kamu pake sekarang!" Ucapnya, aku berjengit kaget apa2 an dia kenapa senang sekali membuat suaminya susah?
"Sayang ini baju kotor lagian kan udha ada baju kamu didalem kan?" Ucapku lembut. Dan astaga dia menangis? Kenapa dia sensitif sekali!
"Baiklah baik aku akan mengganti pakaian ku sekarang!" Aku pun bisa mendengar tawa cekikikannya dan aku pun bergegas mengganti kemeja ku ini dengan kaos polos hitam ku dan menyerahkan kemeja ku pada Gigi.
Setelah menyerahkan baju nya aku kembali berbaring diranjang dan aku mengarahkan kepalaku saat mendengar decitan pintu dan aku yakin pasti Gigi yang keluar dari kamar mandi dan Sumpah demi apapun saat ini aku ingin tertawa sekeras2 nya karena melihat pakaian Istriku.
Kalian tau Istriku memakai pakaian apa.? Dia memakai kemeja ku yang sangat kebesaran jika dipakai ditubuh nya yang agak mungil itu. Dia memakai celana pendek dan bahkan celana nya saja tertutup dengan Kemaja ku. Oh astaga ada ada saja tingkah istriku inii.
"Sayang kamu ngetawain aku? Kamu jahat!" Dan sukses itu membuat aku berenti dan beranjak dari tidur ku dan mendekat kearah Tempat istriku berdiri dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Nangis lagii
"Sayang aku gak ngetawain kamu kok" ucapku mencoba mendekap nya namun dia menepisnya. Akan susah untuk membujuknya.
"Boong tadi kamu ngetawain aku. Aku jelek? Ku udha gan cantik lagi? Kamu mau selingkuh? Kamu mau ninggalin aku?" Serentetan tuduhan yang sudah sangat biasa aku dengar dari mulutnya itu. Aku mengehela nafas dan menjauhkan tangannya yang menutupi wajahnya
"Enggak aku gak pernah mau ninggalin kamu. Kamu wanita yang berharga buat aku dan kamu juga yang udah bikin tempat dihatiku penuh tanpa tersisa. Cuma ada nama kamu gak ada yang lain percaya? Sekarang tidur ya" jelasku dan dia pun mengangguk aku pun langsung mengajak di untuk ke ranjang dan segera istirahat.
Huueeekkkk
Saat kami sudah ada di atas kasur tiba2 saja Gigi berlari ke Kamar mandi dan berusaha Menumpahkan semua apa yang keluar dari mulutnya namun yang keluar hanya lendir2 . Aku mengikutinya dan ikut memijat tengkuknya agar dia lebih mudah untuk mengeluarkan nya.
"Duh sayang kamu kenapa sih?" Ucapku khawatir sambil terus memijat tengkuknya. Setelah Gigi membersihkan nya dengan air aku pun langsung mengajaknya untuk kembali ke Kamar.
"Masuk angin kali ya Ffi" ujarnya.
"Duh mau aku ambilin Minyak kayu putih?" Tawarku dan dia pun menggeleng , Gigi memelukku dan menyandarkan Kepalanya didada bidangku.
"Gak perlu Ffi em.. besok kamu flight?" Tanya nya dan Astaga! Aku sampai lupa kalau besok aku harus flight ke Malaka dan aku sudha janji tadi kalau aku akan mengantarkannya ke Dokter besok bukan?
"Em... ya " ucapku dan kurasakan gigi menghela nafas. aku tau Gigi pasti kecewa.
"jadi besok kamu gak bisa nganter aku pergi ke dokter?" Tanya nya mendongakkan wajahnya menatapku dengan tatapan memohon. Aku jadi tidak tega untuk meninggalkannya.
"Sayang dengerin aku , Aku kan Flight nya berangkat Sore jadi siang aku masih bisa anter kamu yakan? Aku kerja buat kamu buat anak2 kita kelak , kalau aku gak kerja mau dikasih makan apa Istri sama anak2 aku nanti? Kamu mau kalau ada Berita Seorang Captain pilot yang ganteng luar biasa tidak pernah menafkahi istrinya. Kamu mau ada berita gitu?" Ucapku dan Kulihat Gigi terkekeh mendengar ucapanku.
"Kamu mah ada2 aja , yaudah gak ppa besok siang kamu anterin aku dulu ya?" Ucapnya dan aku pun mengangguk.
"Iya sayang yaudah sekarang tidur ya?"
Aku dan gigi pun akhirnya tidur dengan Gigi yang bersandar nyaman dalam pelukanku dan aku yang memeluknya erat. Sumpah demi apapun aku tidak akan pernah meninggalkannya dan aku juga tidak akan pernah menyakitinya. Hukum aku jika aku sampai menyia2 kannya.
*****
Nagita Pov.
"Jadi kamu gak bisa nganter aku?" Ucapku dengan tatapan memohon. Bagaimana bisa, Bukannya semalam raffi berjanji untuk mengantarkan ku ke dokter sebelum dia berangkat flight?
"Sayang mau gimana lagi ternyata Penerbangannya siang , yang sore itu yang flight ke Ambon. Aku minta maaf sayang" mataku memanas , bukan aku bukannya marah atau gimana sama raffi aku hanya ingin jika ini memang kabar bahagia dari dokter aku mau dia ada disampingku itu saja. Aku egois? Memang aku egois aku ngerti pekerjaan suamiku.
Satu tetes
Dua tetes
Tiga tetes
Air mataku mengalir bahkan menjadi sekarang mengalir deras, Raffi duduk dihadapanku menghapus air mataku. Dia tampan sekali memakai seragam Captainnya. Aku jadi merasa kasihan.
"Yaudah gak ppa aku bisa pergi sendiri" ucapku mengusap pipinya sayang.
"Jangan sendiri dong sayang, ajak pita ya kamu jangan pergi sendirian" ucapnya dan aku pun mengangguk dan memeluknya. Rasanya akhir akhir ini aku ingin sekali bermanja2 ria dengan suami tampanku ini. 4 hari tanpa nya nanti aku pasti akan sangat sulit untuk tidur.
"Yaudah aku anter yuk " ucapku mmenghapus air mataku dan menyeret kopernya sedangkan Raffi menggandeng tanganku dan yang satu lagi membawa topi kebanggaannya.
"Kamu udah telvon pita?" Tanya nya dan aku pun mengangguk smmbil kita memasuki mobil.
"Udah dan kita akan ketemuan di Bandara" ucapku menyandarkan kepala ku di dada bidangnya saat kami sudha memasuki mobil jok dibelakang.
"Kok dibandara? Emang pita ngapain kebandara?" Ucapnya aku menggedikkan bahuku tak tau aku memeluknya erat dan mencium dadanya sayang.
"Kamu kalau udha disana hati2 ya jangan lupa makan , istirahat , satu lagi jangan pernah tertarik untuk melirik bule2 disana dan jangan pernah ngliatin orang yang pake baju kekurangan bahan. jaga hati kamu untuk aku , jaga mata kamu untuk aku , jaga tubuh kamu untuk aku , jaga smeuanya untuk aku" ucapku panjang kali lebar.
"Pasti sayang"
****
Aku dan Raffi memasuki Bandara. Aku perhatikan semua mata sedang mengamati kami , aku liat ada tatapan kagum , dan juga tatapan kelecewaan? Ya mungkin kecewa bagaimana tidak Captain yang katanya Dingin , berkarismatik ini memasuki bandara dengan tangannya yang tak pernah lepas dari pinggangku?
"Nagita Istrinya captain Handsome" teriak seseorang dan 1000% aku pastikan itu pasti suara sahabatku siapalagi selain Pita aku dan Raffi menoleh ke asal suara dan benar saja Pita sedang berjalan ke arah kami dan Wait! Indra? Pita bersama Indra dengan Tangannya menggenggam erat tangan Pita.
"Hay Captain bagaimana honeymoon nya lancar?" Tanya Indra sembari salaman dengan Raffi ala ala laki2.
"Lancar dan aman" ucap raffi
"Sayang , aku masuk ya kamu nanti kabarin aku ya, aku sayang kamu" Raffi mencium kening lu dan memelukku erat.
"Aku juga sayang kamu , lebih" ucapku mengeratkan pelukan. Lalu raffi pun masuk kedalam bersama Indra lalu aku dan Pita pun segera pergi ke dokter.Bos e!!,!,
****
"Bagaimana dok?" Tanyaku pada dokter Febri.
"Selamat bu dirahim ibu sedang tumbuh jagoan anda" ucap dokter febri , mataku terbelalak sempurna. Apa aku salah dengar? Tidak aku tidak mungkin salah denger bukan? Terima kasih tuhan
"Sa...saya hamil dok?" Ucapku dan di angguki oleh dokter febri.
"Alhamdulillah Gi lo hamil" Pita langsung memelukku dan saat itu juga air mata kebahagian ku jatuh tanpa aba2
Raffi aku hamil , dirahimku ada anak kita yang sedang tumbuh Ffi. Sayang aku tunggu kamu pulang. Ucapku dalam hati
"Gue hamil Pit?" Ucap ku parau
"Iya lo hamil selamat ya , raffi pasti seneng denger berita inii" ucap pita dan akupun mengangguk.
"Ibu tolong jaga kandungannya jangan terlalu capek, dan jaga kesehatannya" ucap dokter febri
"Terima kasih dok saya permisii"
****
Hari ini Raffi akan pulang dan aku juga sudha bersiap untuk menjemputnya. Aku sengaja tidak memberitahukan padanya aku ingin memberikan surprise kepada suamiku.
"Sayang kita jemput daddy yaa" ucapku mengelus perut ku yang masih rata.
"Sayang kamu mau jemput Raffi?" Tanya bunda saat aku turun ke bawah
"Iya bun, gigi berangkat dulu ya kayaknya 30 menit lagii pesawatnya landing bun" ucapku mencium punggung tangan bunda.
"Hati2 ya sayang jagain cucu bunda disini" ucap bunda sembari mengelus perutku dan aku pun mengangguk.
Aku pun langsung memasuki mobil dan mang didit pun mengantarku ke bandara . aku sudah tidak sabar ingin cepat cepat bertemu dengan suamiku tercinta.
Akhirnya aku sampai juga di bandara aku memasuki banda dengan senyum yang tak pernah luntur dari sudut bibirku. Aku menyipitkan mata saat melihat lelaki tampan dengan Seragam captainnya sedang tersenyum kearahku.
"Hay sayang aku kangen" rengek suamiku dan memelukku erat.
"Aku juga kangen sayang,"
"Kamu kok sendiri gak sama pita?" Ucap Raffi dan aku pun menggeleng
"Aku gak sendirii aku berdua kok" ucapku Raffi mengedarkan pandangannya mencari siapa yang bersama ku aku tersenyum geli dan menangkup wajahnya agar berhenti celingukan.
"Sayang, kamu ngapain cari kesana kesana orang aku disini"
"La tadi katanya kamu berdua sama siapa? Oh kamu sama bunda? Apa sama siapa sayang?" Aku terkekeh melihat kebingungan suamiku.
Aku menggenggam tangannya dan mengarahkan tangannya keperutku.
Aku menggenggam tangannya dan mengarahkan tangannya keperutku.
"Aku bersama dia" Ucapku dan Raffi dia terlihat begitu bingung dan juga kaget.
"Ka .. kamu hamil??" Aku mengangguk dan sedetik kemudian aku sudah berada dalam pelukannya.
"Alhamdulillah, hay sayang baik2 disana ya jangan buat Mommy susah okey" aku terkikik geli saat raffi berjongkok dihadapanku hingga posisi nya sejajar dengan perutku dan seolah olah sedang berbicara dengan anakku.
"Udha kita pulang yuk" ajakku
****
next,selesaikan,dan buat yg baru.ceritanya bagus banget
BalasHapusnext,selesaikan,dan buat yg baru.ceritanya bagus banget
BalasHapusNext donggggg
BalasHapusLm bngettt sihhh nex nya bkn pnsrn aja dehhhhh
Next dong kak udah lama banget loh cerbungnya gak di lanjutin padahal cerbungnya bagus banget
BalasHapusNext donkkk.. Udah lama bgt loh
BalasHapusNext donggw
BalasHapusNext dong jangan ngegantung
BalasHapusNext donggg lm bnget dehhh....???
BalasHapusNext donk kak plisss
BalasHapusNext dong kak pliss
BalasHapusNext donk..
BalasHapusSelesaikan dengan happy endingππππππ udah berbulan bulan dibuat gantung
BalasHapusNextnya plzπ½ππΏπΏπΏππππππ
BalasHapusYa Allah udah setahunπ’
BalasHapusYa allah kirain gak ada yg baca,,!! Sorry bro N sist satu tahun yg lalu saya mengalami paceklik keuangan,!! Baru sekarang buka lagi blog sorry ya. Hehehe
BalasHapus