Kamis, 14 April 2016

"Takdir Cinta Captain"
‪#‎part5‬
****
Hy hy aku kembali bawa cerbung "TCC" yang nunggu cerbung "Move On" sabar yakk insyaAllah nanti sore dipost 😉😉
Jangan lupa like sama komentnya ditunggu bangett 😂😂
******
Author pov
Kriiinggggggg
Suara alarm yang berbunyi tepat pukul 06.00 ini berdering dengan keras hingga membangunkan seorang wanita yang masih meringkuk dalam selimut. Sinat matahari yang memasuki kamar melewati celah celah fentilasi dan mengenai mata dari sang wanita pun langsung mengerjap ngerjap kan matanya.
Tangan kirinya meraih Alarm yang ada dinakas dan segera mematikan Alarm nyaa. Perlahan matanya mulai terbuka sempurna. Saat dia akan bangun rasa sakit dikepalanya mulai berdenyut kembali. Menimbulkan rasa sakit yang amat Wanita itu memegang kepalanya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menutup mulutnya agar tak menimbulkan suara.
Lalu dengan langkah seribu dia pun berlari menuju kamar mandi dan seperti biasa mandi. Setelah mandi dia rasa sakit dikepalanya sudah berkurang dia mengucap syukur dalam hati.
Dress Tosca selutut sneakers warna senada menjadi pakaian pilihannya hari ini untuk pergi ke Kampus. GIGI duduk didepan meja riasnya memoles tipis wajahnya dengan bedak. Lip glos Cherry dibibirnya rambutnya ia curly sedikit. Sempurna!!
Setelah selesai make up Gigi pun segera keluar dari dalam kamar mengambil tas kecilnya dan beberapa buku dengan tangannya yang menjadi tumpunya.
"Raffi" gumam Gigi saat melihat raffi masih tertidur pulas di sofa. Entah kenapa perasaannya menjadi sangat tidak tega. Seharusnya Gigi yang tidur disana bukan Raffi. Seharusnya raffi yang tidur dikamar nya bukan Dia.
Gigi melangkahkan kakinya menuju Sofa. Menarik selimut yang hanya menutupi sebagian tubuh raffi. Gigi tersenyum manis. Dielusnya rambut Raffi lembut.
"Maaf" kata Gigi lirih hanya kata itu yang bisa ia ucapkan saat ini.
Lalu dengan cepat Gigi pun menaruh tas dan juga bukunya di meja dan segera berlalu kedapur. Dia berniat untuk membuatkan nasi goreng untuk raffi mengingat waktu nya hanya tinggal 1 jam lagii
*****
Raffi Pov.
Kruuukkk
Suara perutku mengganggu tidurku. Memaksa mataku untuk segera membuka. Astaga! Aku baru ingat dari semalam aku belum makan dan hanya makan saat siang kemarin.
Aku berjalan menuju kamar untuk mandi. Saat kulihat Dia tidak ada? Kemana? Bukankah dia masih sakit?? Oh god aku baru ingat katanya dia hari ini ada kuis. Dan aku kira dia sudh berangkat.
Setelah mandi aku segera menuju meja makan Really perutku sangat lapar! Kulihat sudah ada air putih. Sepiring nasi goreng dan kertas??
" Pagi ffi maaf aku hanya bisa bikin nasi goreng , aku buru buru kekampus, aku gak sempet pamit sama kamu aku gak tega liat kamu kayanya capek banget. Aku kekampus ya. GIGI"
Aku hanya tersenyun tipis lalu dengan cepat menghabiskan nasi gorengnya.
*****
Sungguh suasana yang sangat membuatku Jengah. Ku palingkan pandanganku enggan menatap wanita yang ada didepanku saat inii.
Rasa sakit hati yang sudah berusaha aku hilangkan kini mulai ada lagii mengingat kejadian duluu yang membuatku sakit hati hingga sekarang.
Walaupun rasa CINTA itu masih ada namun aku berusaha menguburnya sedalam dalamnya dan berusaha untuk tidak membangkitkannya lagii.
"Ffi kamu masih gak mau bicara??" Aku masih diam enggan untuk mengucapkan apapun padanya. Kulihat wajahnya penuh dengan air mata.
Kurasa tangannya menggenggam erat tangankuu. Aku berusaha melepaskannya namun dia semakin mengeratkan genggamannya.
"Sayang aku tau aku salah. Aku sadar aku bukan yang terbaik buat kamu. Aku tau kalau aku sudah sangat menjadi wanita yang sangat bodoh didunia ini yang pernah menyia nyiakan ketulusan cinta kamu. Hiks aku tau kamu sakit hati sama aku . Aku minta maaf ffi aku masih CINTA sama kamu aku mau kita kaya dulu lagii aku cinta banget sana kamu ffi aku mau kita memulai lagi dari nol" apa dia bilang? Semudah itukah dia meminta maaf? Apa maaf bisa menyembuhkan rasa sakit ini??
Aku memandangnya aku tidak bisa melihat air mata itu kelemahanku!! Aku mencoba menahan emosiku yang sudah menggebu gebu.
Kuulurkan tanganku untuk menghapus air matanya
"Tiara semua kata maaf kamu itu basi. Aku memang masih CINTA sama kamu tapii aku mencoba untuk menghapus cinta itu dari sini" ucapku menunjukk dadaku.
"Dan kamu harus tau sekarang aku bukan lagii single aku sudah menikah dan sudah mempunyai istri jadi aku mohon kamu jangan ganggu aku lagii Tiara. "Ucapku penuh penekanan dalam setiap katanya.
"Ffi aku masih CINTA sana kamu aku tau kamu gak CINTA sama istri kamu karena kamu dijodohin iya kan?? Jadi aku mau kita kaya dulu lahii ffi "
"Maaf tiara kita bisa jadi temen"ucapku dia semakin histeris semua mata orang yang ada dicaffe ini menatap kearah kami
"Gak aku gak mau jadi temen kamu. "
"Keras kepala" ucapku yang langsung bangkit dari dudukku dan langsung membalikkan badanku dan berjalan meninggalkannya
"Apa kamu masih yakin tinggalin aku disaat umurku yang udah gak lama lagi??"
Deg! Aku menghentikan langkahku tanpa membalikkan badanku. Apa maksudnya bicara seperti ituu???
"aku sakit ffi menurut dokter umurku udah gak lama lagii aku mau disisa umurku kamu ada dalam sampingku dan aku mau kamu selalu ada dalam hidupku sayang" sakit? Apa bener dia sakit? Apa dia hanya berpura pura sakit?? Arghh aku menangkup wajahku frustasi. Aku balikkan tubuhku menatapnya.lalu dengan cepat aku menyeret pergelangan tangannya menuju keluar dari caffe ini.
"Tiara aku tidak ingin kau membohongiku. Aku mau kamu jujur sama aku kalau kamu hanya merekayasa semua ini!!" Ucapku tegas
"Aku bersumpah sayang aku tidak membohongimu aku jujur aku sakit Kanker" mataku terbelalak mendengar pernyataannya aku langsung menariknya dalam pelukanku.
"Maaf tiara mulai saat ini aku berjanji akan selalu menemanimu seperti dulu lagi dan akan selalu ada disampingmu" ucapku memeluknya erat dan mengelus rambutnya sayang
"Janji??" Aku mengangguk IYA.
*****
Nagita Pov.
"Sayangku Cintaku kenapa kamu murung begitu" aku terperanjat kaget saat mendengar dia menyanyi dengan nada lagu milik CINTA KUYA namun liriknyaa dia gantii
"Pita loe tuh ya gak boleh ganti lirik lagu sesuka hati loe bisa bisa dituntut loe" ucapku pada Pita dia hanya terkekeh
"Ya habis loe gue panggil dari tadi juga ngapain sih diem aja disini? Kaya ayam lagi ngeremin telur aja loe" aku terkekeh mendengar banyolannya yang garing.
"Apaan sih Pit gue cuma lagi minum aja pusing kepala gue tadi ngerjain kuis dari sih Dosen Killer itu" ucapku memanyunkan bibirku
"Udah lah gue yakin loe dapet nilai bagus! Oh iy gi gimana laki loe?" Ucapnya menaik turun kan alisnya sedangkan aku mengerutkan dahiku
"Siapa? Raffi? Ya biasa aja emang kenapa sih pit sejak gue nikah loe jadi Over protektif sama gue dehh heran gue" ucapku meminum jus mangga yang ada di depanku
"Gue cuma takut aja loe gak dihargain sama tuh captain es" aku hanya terkekeh geli melihat nya ya sahabatku ini memang kurang suka dengan Raffi apalagi sifat raffi yang dingin dan cuek.
"Yaudh lahh "
"Loe udah gak ada kelas lagi kan??" Aku menggeleng
"Kita ke Caffe yuk gue bosen dirumah terus lagian semenjak loe nikah jadi jarang kan jalan sama gue?" Ucapnya memelas
"Bentar gue ijin sama raffi dulu" aku mengeluarkan handphone ku dalam tas kecil ku lalu memberi pesan lewat sms kepada raffi ya bagaimanapun raffi adalah suamiku dab akupun harus hormat padanya sesuai pesan dari mama dan juga mami
"Loe tuh ya Gi kenapa ijin sana dia segala sih? Emang loe yakin dia bakal bales sms loe? Gue sih enggak sama sekali" cibirnya aku hanya menghela nafas melihat ketidaksukaannya ituu. Dasar!
"Dia suami gue walaupun dia gak bales sms gue kan yang penting gue udah ijin jadi gue gak bakal jadi istri durhaka ya kan??" Ucapku
"Yaudh yuk katanya mau ke Caffe" ucapku dan dengan senang hati Pita merangkulku menuju mobilnya dab segera pergi dari perpus dan menuju ke caffe
Tak butuh waktu lama kita untuk sampai di caffe. Caffe yang sering kami datangi untuk sekedar ngobrol.
Sudah lama Juga aku tidak kesini. Aku melihat kesekeliling caffe ini masih sama tanpa adanya perubahan aku tersenyum senang namun saat mataku menangkap suatu kejadian yang dimana lelaki tengah memeluk seorang wanita dengan eratnya.
Mataku menatapnya lekat badanku bergetar mataku memanas. Oh god perasaan apa ini? Kenapa aku harus seperti ini melihat dia suamiku tenga memeluk wanita. Lain kenapa aku u bersikap seperti ini???
"Gigi are you okey??" Tepukan pelan pita pada bahuku menyadarkan ku aku segera menyeka kasar air mata yang mengalur begitu saja tanpa aku minta.
"Ohh emm ya I'm okey.." dustaku. Bagaimana jika pita melihat ini apa yang akan dia lakukan??? Aku menghentikan langkahnya saat pita akan menarikku ke dalam aku tida mau hal yang aneh aneh akan terjadi disini.
"Pit emm kita pulang aja yukk emm gu... Gue ada urusan mendadak pit" maaf kan aku pita sudah membohongimu . Dan bagaimana lagi kalau aku tidak melqkukan ini aku tak tau apa yang akan terjadi nanti. Aku tau pita akan sangat tidak menerima jika melihat ku seperti ini
Cemburu?? Tidak kalau kalian kira aku cemburu mungkin aka aku jawab tidak tapi aku juga tdak tau perasaan macam apa ini. aku hanya merasa kalau aku seperti tidak dianggap boleh nya boleh suamiku sendiri.
Ya walaupun dalam perjanjian itu.....
*****
Perjanjian??? Perjanjian apa??? Cie pada kepo haha yaudh like sama koment yaa besok insyaAllah dilanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar