Minggu, 15 Mei 2016

"Takdir Cinta Captain"
^^^^^
Nagita Prisillia Renald^
"Woy bengong aja loe awas lho entar ada yang lewat kesambet dah loe" aku terlonjak kaget saat Pita datang dengan tiba tiba dan duduk disebelahku. Aku menatapnya tajam dia hanya menyengir kuda tanpa dosa.
"Loe gila ya gi senyum senyum aja loe" aku habya menatapnya dengan senyum yang mengembang dibibirku
Entah aku juga bingung kejadian tadi malam dengan Raffi yang bersikap sangat lembut dan penuh dengan perhatiannya pada ku saat aku sedang merasa ketakutan dan Dia begitu sabar menemaniku dengan lembut tanpa adanya kesan cuek dan dingin seperti biasanya.
"Ditanya malah senyam senyum" ucapnya memanyunkan bibirnya. Aku hanya tersenyum geli dan mencubit pipinya yang tirus.
"Ihh sakit Pe'a loe mah ihh" gerutunyaa mengusap pipinya yang memerah karena cubitankuu.. aku terkekeh gelii
"Oh ya Gi skripsi loe udah selesai??" Tanya pita aku mengangguk dan lagi dan lagi pita mencibikkan bibirnya
"Loe punya mulut kan Gi? Kenapa gak ngomong gue berasa ngomong sama Hantu kalo gini dehh dikira gue gila ntar gara gara ngomong sendiri "
"Iya iya loe sih dari tadi nyerocos muluuu kaya kereta ... Minggu depan gue ngumpulin loe udah selesai??" Ucapku seraya menikmati minuman ku yg tadi aku pesan di kantin
"iya kita kumpulij bareng ya wisuda loe ngajak siapa Gi?" Ucapnya aku menatap ke atas ya pasti orang tua ku , kak leo , tapii apa Dia mau datang?? Ah Gigi kenapa loe jadi berharap ginii siih!! Rutukku dalam hatii
"Suami loe??" Ucap pita.
"Gak tau gue emm..." ucapku menggantung. Apa aku berharap agar Raffi datang? Arghhh apa yang ada dipikirankuu . Ingat perjanjian ituu Gi! Ingat!!
"Udahlah itu pikir ntar aja sekarang mending kitaa Ke Mall yukk Kuliah udah selesai kan?? Gue pengen kaya duluu gue kangen pas kita duluu kalo lagi sedih pasti ke Mall kalo enggak kita ke Danau atau ke Dufan tapii kali inii gue pengen ke Mall yok Gi udah lama banget sejak loe married kita jarang keluar" rengeknya .
"Yaudh yuk" ucapku menggandeng tangan Pita untuuk Segera pergi.
Mengulang masa masa dulu dimana kita berdua selalu menghabiskan waktu senggang kita untuk quality time bersama . Menikmati kebersamaan kita berdua . Rasanya terlalu indah untuk dilupakan kenangan kenangan kita berdua dulu . Aku dan Pita sahabat yang selalu ada dalam suka maupun duka semuanya kita lalui bersama . Berjanji akan selalu bersama dan selamanya!!
"Arghh akhirnya kita bisa kaya dulu juga ya Gi" pekiknya girang saat kita sudah memasuki Mall
"Haduuhh loe kaya anak kecil deh udah yuk makan dulu ya Pit gue laper banget" ucapku merangkul pundak pita dan mengajaknya untuk ke tempat makan yang ada didalam Mall inii.
"Ehh bentar Gi bentar gue ke toilet duluu yaa kebelet banget gue" ucapnya saat makanan sudah sampai aku hanya tersenyum kebiasaan nya saat akan makan pasti ke toilet duluu.
setelah kepergian Pita ke Toilet aku pun menikmati makan sendirii . Menikmati keramaian yang ada di sinii.
*****
Author Pov^
Pita terbirit birit berlari kedalam toilet. Tanpa memperhatikan sekitar dan didepannya. Tanpa sadar dia menabrak seseorang.
Bruuk
"Awww" aduh Pita . Memegang keningnya yang menubruk punggung seseorang .
"Eh eh maaf maaf " ucap seseorang itu lalu Pita pun mendongak melihat wajah seorang lelaki yang tadi Pita tabrak
"Ehh seharusnya gue yang minta maaf kan gue yang nbrak loe sorry ya" ucap Pita . Lelaki itu hanya tersenyum menatap dalam mata pita.
"Ndra kenapa sih?" Suara bariton itu menghentikan ritual tatap tatapan mereka.
"Eh elo..." ucap pita kaget saat melihat suara Bariton ituu .
"Eh elo temen nya Gigi kan??" Ucap lelaki itu. Siapa lagi kalo bukan Raffi
"ya. Permisi" ucap pita Ketus. Ya Sejak Pita melihat Raffi memeluk Wanita Lain di Caffe waktu itu Pita menjadi sangat dingin kepada Raffi.
"Eh loe sama Gigi kesini? Terus Gigi kemana sekarang?" Tanya Raffi menahan tangan Pita saat Pita akan pergi kembalii menghampiri Gigi. Pita membalikkan badannya menatap dingin Raffi
"Loe masih pedulii??" Ucap Pita menatap tajam Raffi
"ahh sudahlah mau ketemu Gigi? Ikut gue" Pita menghela nafas kasar. Sebenarnya Rasa marah itu masih ada dalam hati Pita . Raffi pun mengikuti Pita dibelakangnya bersama Indra
"Gi" panggil pita saat sudah sampai tepat dibelakang gigi . Gigi pun membalikkan badannya dan Betapa kagetnya Ia saat melihat ada Raffi juga.
"Raffi???" Ucap Gigi lirih. Raffi hanya tersenyum mengeluarkan senyuman mautnya yang bisa membius siapa saja . Tapi tidak dengan Pita . Dengan menghentaj hentakkan kakinya Pita duduk disamping gigi.
"Didepan aja manis dibelakang ajaa main peluk pelukan sama cewek lain lelaki macam apa itu??" Cibir Pita dalam hati
*****
Hening. Hanya ada suara orang orang yang berkeliaran disekitar tempat makan inii dan suara Sendok yang terbentur dengan piring. Ke empat manusia ini tidak ada yang membuka pembicaraan. Mereka sibuk dengan makanan masing masing. Tak jarang juga Raffi menatap Gigi yang sedang menikmati makanan nya dan saat Mata mereka bertemu dengan melempar senyum manis gigi menanggapinya
Didalam hati terdalam nya Gigi sedang mencoba mengatur detak jantungnya yang berpacu dengan cepat. Entah kenapa Jantungnya bisa secepat itu berdetak! tak ayal dengan Raffi Ia selalu nyaman jika melihat senyum manis Gigi yang membuat jantungnya nyeri bukannya sakit tapi itu membuatnya bahagia.
"Raffiii" pekik seorang wanita Ke empat manusia itu pun menatap keasal suara
"Tiara" gumam Raffi. Senyum yang dari tadi menghiasi wajah ayu Gigi sirna sudah. Tak ada lagi senyum diwajahnya hanya ada raut wajah tidkk suka .
Raffi menatap Gigi dan saat Mata mereka Bertemu dengan cepat Gigi mengalihkan tatapannya
"Sayang kamu disinii?? wah kita jalan jalan yuk ngapain sih disini" ucap tiara memeluk leher raffi dengan posisi raffi masih duduk dan menatap gigi Sinis.
Raffi menatap Gigi yang asyik memakan makanannya seolah olah tidak menghiraukan Raffi dan juga Tiara. Perasaannya menjadi tidak enak setelah adanya Tiara nafsu makannya hilang seketika.
"Udah pergi aja awas Mata" ucap Pita Ketus menatap Raffi yang sedang menatap Gigi dengan serius.
"Udah pergi aja captain nanti saya pulang sendirii aja" ucap Indra
"Ayo dong sayang" rengek Tiara menyeret raffi pergi mau tidak mau Raffi hanya menurut saja.
****
Setelah kepergian Raffi mereka bertiga ( Gigi , Pita dan Indra ) pun larut dalam keheningan. Pita sangat tau perasaan Gigi saat inii . Mana ada seorang Istri tidak kecewa saat melihat Suaminya pergi dengan wanita lain??
"Eghem Gi kita pergi ke Danau yuk udah lama gue gak kesana dehh" ucaP Pita mencoba menghibur gigi. Namun gigi hanya diam tanpa menanggapi omongan Pita. Gigi sibuk dengan pikiran dan hatinya.
"Apa gue boleh ikut???" Tanya Indra Pita pun tersenyum hangat dan mengangguk
"Boleh aja udah ayo cepet sebelum sore " ucap Pita menarik tangan gigi dan diikuti oleh Indra.
****
Suasana yang asri dan menenangkan Danau yang indah dengan tumbuhan yang hidup diatasnya pepohonan yang mengelilingi diselitarnya menambah keasrian tempat ini.
Tempat yang tepat untuk menenangkan pikiran .
Angin yang melambai sepoi sepoi sangat segar udara disini jauh dari hiruk pikuk keramaian dan ditempat inilah semua kenangan indah pita dan gigi jalani .
Sebuah pondok kecil yang berjejer menghadap kearah danau Gigi , Pita dan Indra duduk disana menikmati indahnya ciptaan tuhan ini.
Tiada yang bisa menandingi-Nya
"Wah jadi inii tempat yang sering kalian Datangi? Sangat nyaman disini" ucap Indra meneliti kesekeliling danau
"Ya disini emang nyaman banget gak ada polusi udara , gak ada kemacetan dan gak ada keramaian yang bikin kepala pusing. Pas banget nih buat merefreshing otak" ucap Pita
Disaat Pita dan Indra asyik berbincang Gigi hanya menatap lurus kedepan . Dari Pergi dari Mall sampai Disini gigi tidak mengeluarkan sepatah katapun bayang bayang kemanjaan Tiara kepada Raffi masih terekam jelas di memory otaknya.
Mencoba menikmati tapi tak bisa Ia Rasakan , Memaksa menepisnya tapi selalu muncul , Mencoba tenang tapi tidak dengan hatinya.
Apa Gigi cemburu? Sepertinya Ya namun tidak Ia sadari.
"Pit, pulang yuk udah mau sore niih gue capek banget deeh" eluh Gigi dan ditanggapi anggukan dari Pita maupun Indra.
****
Nagita Prisillia Renald Pov^
Akhirnyaa sampai juga Di apartement ... Sepi Bi As sedang tidak masuk hari inii dan Otomatis belum ada makanan . Huft
Aku berjalan kearah dapur setelah aku meletakkan tasku di sofa. Meraih celemek bermotif princess dan memakainya. Mulai meracik beberapa bumbu untuk membuat ayam Pop dan Sop .
Hampir 30 menit aki berkutat di Dapur dan belum juga selesai masakanku kulirik jam dipergelangan tanganku 18.30 tapi belum juga ada tanda tanda kalau sang pemilik apartement akan pulang. Mungkin masih asyik dengan wanitanya. Aku mulai sibuk dengan masakanku lagii . terserah mau pulang atau tidak setidaknya aku masih mau memasakannya untuknya .
Ting ..tong
Aku berjalan menuju pintu setelah aku meletakkan Celemekku tadi. Raffi dengan senyum mengembang di wajahnya berdiri tepat di hadapanku. Aku hanya menanggapinya dengan senyum hampar. Entah kenapa aku saat ini enngan untuk melihat wajahnya itu.
Apa aku cemburu? Kurasa tidak!
"Makanan udah siap dan aku mau mandi kalau mau makan makan aja duluan" ucapku dan berlalu pergi dari hadapannya
Saat aku ingin berjalan aku merasakan tangan raffi menahan tanganku . Aku menatapnya bingung. Dia malah tersenyum jahil. apa yang ada di pikirannya sebenarnya? Kenapa dia senyum senyum seperti itu??
"Cemburuu??" Ucapnya dengan nada jahil.
"Cemburu? Apa yang harus aku cermburukan Raffi" ucapku mengernyitkan dahi
"Tiara" aku diam. aku tidak tau harus menjawab apa . Apa iya aku cemburu
"Oh jadi bener nih cemburu??" Godanya dengan senyum jahilnya argh ingin sekali rasanya aku meraup wajah tampannya itu. Berani Beraninya menggoda kuu seperti ituu
"enggak! Untuk apa aku cemburu itu bukan hak ku" ucapku ketus dan menghentakkan tangannya dan terlepaslah genggamannya
"Kalau tidak cemburu kenapa mukanya cemberut hayoo" oh tuhan ternyata Seorang Captain yang Tampan Rupawan Bak Dewa ini bisa juga jahil seperti inii.
"Eghem Mau tau kenapa aku cemberut Captain??" Ucapku mendekatkan wajahku ke wajahnya menatap tajam kearahnya . Dia mengangguk
"Aku baru saja selesai masak dan aku belum mandi dan pekerjaan kuliahku sangat banyak Raffi Jadi Berhentilah Menggangguku" gertakku .
"masa?? Aku yakin kau cemburu" ucapnya Keukeuh
"Cemburu? Aku tidak berhak untuk cemburu raffi aku juga tidak berhak untuk mencampuri urusanmu dengan pacarmu aku hanya Istri diatas kertas bukan? Dan sesuai perjanjian waktu itu 'Dari masing masing pihak tidak boleh mencampuri urusan pihak lain' jadi untuk cemburu aku tidak berhak karna itu bukan hak ku ! Jadi stop bilang aku cemburu pada tiara karna aku sama sekali tidak cemburu. " ucapku meremas ujuk bajuku dengan kuat mencoba menahan air mata yang siap meluncur
"Ya aku tau ituu . Maaf" ucapnya menatapku lesu.
"Ya udah sana mandi bau tau bau Acem" ucap nya dengan senyum mengejek Astaga mimpi apa aku hingga punya suami seperti dia???
"Raffiiiiii" pekikku dan raffi pun berlari menuju meja makan sedangkan aku menghapus air mata yang sudah menetes dengan kasar dan menghampiri raffi
"Wah bahagianya Captain Pulang Pulang Udah Ada Makanan dan istri pula yang nyiapin" ucap Raffi. Perasaan ku menghangat mendengar raffi berucap seperti ituu
"Tapi hanya untuk satu tahun kedepan" ucapku spontan. Raffi memandangku tak suka. aku menunduk takut aku takut tak kuat bila menandang mata tajam nya itu
"Apa semuanya bisa kita rubah Gi?" Ucapnya. aku mendongak menatap wajahnya dengan bingung apa maksud dari perkataannya??
"Maksudnya?"
"Sudahlah sana kau mandi dan aku akan menunggumu untuk kita makan malam bersama" ucapnya mengalihkan pembicaraan. DASAR ! Captain nyebelin!!
*****
Hy hy captain datang lagii duh maaf banget Ide Mentok Nihh hehe . jangan lupa habis baca langsung Like Dan Koment okee..
Jangan lupaa yaaa kalau gak koment sama like nanti digantung lagii lho kayak jemuran wkwkw 😜😜 maafkan author yang radak gesrek inii hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar